Anies Baswedan Tutup Alexis, Pengamat: Pengalihan Ombudsman

Rabu, 28 Maret 2018 06:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan penutupan grup perusahaan yang membawahi Alexis, PT Grand Ancol Hotel, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 27 Maret 2018. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup Hotel Alexis, Jakarta Utara, Selasa sore, 27 Maret 2018. Anies Baswedan mengumumkan pencabutan tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) perusahaan yang membawahi grup Alexis, PT Grand Ancol Hotel, pada Kamis, 22 Maret 2018, kemudian mengirimkan surat kepada manajemen Alexis pada 23 Maret.

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah beranggapan penutupan Alexis oleh Anies Baswedan sebagai bentuk pengalihan isu kasus penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, yang sedang dipermasalaahkan Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya.

Indikasi itu terlihat dari tertundanya penutupan Alexis sampai lima hari sejak ditandatangani surat pencabutan TDUP Hotel Alexis. “Untuk menutupi keputusannya, Anies Bsswedan berdalih dan beretorika bila cara penutupan Alexis berbeda dengan cara-cara yang dilakukan sebelumnya yang harus mengerahkan pasukan TNI/Polri layaknya mau perang,” ujar Trubus saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Maret 2018.

Menurut Trubus, pernyataan Anies Baswedan itu sekaligus dimaksudkan untuk menyindir mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menutup prostitusi di Kalijodo. “Pihak Alexis juga tidak beri kesempatan untuk membela diri,” ucap Trubus.

Dosen Universitas Trisakti ini menjelaskan, meski tata cara pemberian sanksi telah diatur dalam Pasal 54 dan Pasal 55 Peraturan Gubernur nomor 18 Tahun 2018 tentang Usaha Kepariwisataan, penutupan bisa dilakukan secara langsung tanpa melalui proses teguran, namun dalam kasus Alexis hingga saat ini publik belum memperoleh kepastian dugaan adanya praktek prostitusi dan perdagangan orang sebagaimana yang dituduhkan oleh pihak Pemerintah DKI.

Advertising
Advertising

“Kecuali sekedar laporan media massa yang masih diragukan akurasinya. Untuk itu penutupan itu tentu kurang bijak,” kata Trubus. Dampak dari penutupan ini tentu efek dominonya sangat luas, kata Trubus, akan banyak pengusaha hiburan malam akan hengkang dari Jakarta.

“Publik masih ingat pernyataan Wakil Gubernur Sandiaga, bila Pemprov tak ingin dibenturkan dengan pengusaha Alexis, menjadi petunjuk bila di suatu saat tempat itu akan dibuka kembali dengan nama yang berbeda” paparnya.

Anies Baswedan memberikan waktu kepada PT Grand Ancol Hotel hingga Rabu, 28 Maret 2018, untuk melakukan penutupan terhadap Alexis. Jika tidak, Anies Baswedaan mengatakan pemerintah DKI akan melakukan penindakan terhadap Alexis. Namun, Anies tak merinci tindakan apa yang akan diambil.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

4 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

8 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

8 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

8 hari lalu

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

Kasus dugaan penipuan oleh oknum pegawai BTN terhadap nasabah banyak menarik perhatian setelah korban berunjuk rasa di depan kantor bank itu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

9 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

11 hari lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

11 hari lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya