Omzet Pedagang Pulsa DKI Anjlok Akibat Pembatasan Kartu Prabayar

Selasa, 3 April 2018 17:44 WIB

Ratusan pedagang pulsa, yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) dari seluruh Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di Bandung, 2 April 2018. Mereka menolak aturan pembatasan 3 sim card untuk 1 NIK serta mengecam kebijakan Mekominfo Rudiantara dengan kebijakannya yang dianggap akan mematikan sekitar 5 juta pengelola gerai pulsa. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan omzet penjualan kartu prabayar akibat peraturan menteri (permen) mengenai jumlah maksimal penggunaan kartu prabayar operator seluler. Kemarin, para pedagang pulsa yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Seluler Indonesia (KNCI) berunjuk rasa di depan Istana Merdeka dan gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta. Mereka menuntut peraturan menteri itu dihapus.

Seorang penjual pulsa, Bobi, mengaku omzet penjualannya menurun akibat aturan pembatasan tersebut. Biasanya, dalam sehari dia mampu menjual 50 kartu perdana. "Sekarang cuma bisa jual 20 sampai 30 kartu," ujar Bobi kepada Tempo, Senin, 2 April 2018.

Sebelum ada aturan tersebut, kata Bobi, dia bisa meraup untung Rp 250 ribu per hari. Dengan asumsi mengambil untung dari jual satu kartu perdana sebanyak Rp 5 ribu. "Tergantung jual kartu perdana apa juga," katanya.

Menurut Bobi, penurunan omzet penjualan mulai terasa pada akhir bulan Februari setelah berlakunya pembatasan jumlah maksimal kartu prabayar. Pria 30 tahun itu mengaku semenjak harus registrasi, banyak pelanggan tak jadi membeli kartu perdana di konternya. "Saat diregistrasi gagal, mereka pada tak jadi beli," ucapnya.

Baca: Asosiasi Bisnis Seluler Akan Demo ke Istana Tuntut Permen Dihapus

Penurunan omzet juga dialami Agus Priyantoro. Pria paruh baya ini mengaku hanya mampu menjual lima kartu perdana setiap harinya. Hal ini terjadi semenjak aturan pembatasan maksimal jumlah kartu prabayar diberlakukan. "Dulu bisa jual sampai 100 kartu perdana," tuturnya.

Agus mengatakan dirinya telah membuka konter pulsa dan berjualan kartu perdana sejak bertahun-tahun. Dia juga mengantungkan hidup keluarga dari usaha ini. "Sampai sudah punya cucu saya," ujarnya.

Agus mengambil untung dari penjualan per kartu perdana sebesar Rp 1.200. Adanya aturan ini, kata dia, membuat omzetnya menurun tajam. "Per hari dulu dapat Rp 120 ribu, bayangkan kalo sekarang," katanya.

Para penjual pulsa dan kartu prabayar ini menuding Peraturan Menteri Kominfo yang mewajibkan masyarakat meregistrasi kartu SIM prabayar sebagai penyebab omzetnya menurun. Peraturan itu dikeluarkan sejak Oktober 2017. Registrasi ini dilakukan dengan mengirim nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga (KK).

Setiap orang dengan satu nomor NIK dan KK bisa menggunakannya untuk registrasi kartu prabayar maksimal tiga operator seluler yang sama atau berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 21 Tahun 2017.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

5 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

5 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

6 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

7 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

9 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

9 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

16 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

29 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Pedagang Baju di Kelapa Dua Tangerang yang Tewas Ditusuk Pedang

32 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Pedagang Baju di Kelapa Dua Tangerang yang Tewas Ditusuk Pedang

Tersangka pembunuhan pedagang baju itu kini mendekam di rumah tahanan Polsek Kelapa Dua, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya