Soal Puisi, Kenapa Pelapor Mau Penjarakan Sukmawati Soekarnoputri

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 5 April 2018 09:47 WIB

Politisi Sukmawati Sukarnoputri, 66 tahun, melakukan klarifikasi terkait puisi yang ia bawakan di acara 29 tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week. Sukmawati membacakan rilis klarifikasi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 4 April 2018. MARIA FRANSISCA

TEMPO.CO, Jakarta -Pengacara Denny Andrian Kusdayat yang melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Kepolisian Daerah Metro Jaya ingin putri Bung Karno itu akhirnya dipenjara karena menista agama Islam.

Denny ingin Sukmawati Soekarnoputri bernasib sama seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terjerat perkara penistaan agama dan tengah menjalani hukuman penjara.
Baca : Forum Umat Islam Akan Demo Sukmawati Soekarnoputri Besok

"Proses hukum harus tetap berjalan seperti yang telah dilakukan Ahok," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 4 April 2018.

Sebelumnya pada 3 April 2018, Denny melaporkan Sukmawati ke Polda atas puisi berjudul "Ibu Indonesia". Puisi itu diciptakan Sukmawati dan dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya, Indonesia Fashion Week 2018.

Dalam puisinya, Sukmawati Soekarnoputri dianggap telah membanding-bandingkan syariat Islam dengan pemakaian konde. Sukmawati juga dinilai meremehkan lafal azan sebagai panggilan untuk umat Islam menjalankan salat.

Sehari kemudian, Sukmawati menyampaikan permohonan maaf sambil berurai air mata. Ia menjelaskan bahwa puisinya sama sekali tidak bermaksud menghina Islam. Konten puisi semata-mata merupakan pandangannya sebagai seniman. "Murni karya sastra Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulis.

Meski demikian, Deny tetap tak akan mencabut laporan terhadap Sukmawati Soekarnoputri. "Ini murni saya pribadi dan umat Islam." Menurut dia, kasus ini menjadi peringatan bagi siapa saja agar tidak sesekali menghina Islam, sekalipun mengklaim sebagai karya seni atau sastra.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

10 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

10 hari lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

10 hari lalu

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

11 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

11 hari lalu

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

11 hari lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

11 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

48 hari lalu

Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

UNESCO menyebut bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Sedunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi.

Baca Selengkapnya

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

48 hari lalu

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.

Baca Selengkapnya

Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

48 hari lalu

Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.

Baca Selengkapnya