Musikus Ahmad Dhani bersama aktivis Ratna Sarumpaet dan massa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, 2 Juni 2016. Mereka menuntut kepada KPK untuk segera menetapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Ratna Sarumpaet menyatakan akan menghadiri sidang perdana musikus Ahmad Dhani Prasetyo dalam perkara ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan siang ini, Senin, 16 April 2018.
"Insya Allah (datang)," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo di Jakarta pada Senin, 16 April 2018.
Menurut dia, tak ada alasan khusus mengapa akan hadir. "Mungkin enak untuk ditonton dan korbannya (Ahmad Dhani) temanku."
Ratna Sarumpaet juga menilai kasus yang menimpa pendiri grup musik Dewa 19 tersebut sebagai dagelan atau pertunjukan jenaka. "Ini, kan dagelan demokrasi zaman now."
Ahmad Dhani dijerat pasal ujaran kebencian SARA karena laporan Jack Boyd Lapian dari BTP Network yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Cyber Indonesia. Pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu melaporkan Dhani ke polisi pada Kamis, 9 Maret 2017, karena menilai Dhani menyebarkan kebencian terhadap Ahok.
Jack mengajukan bukti beberapa cuitan Ahmad Dhani di Twitter via akun @AHMADDHANIPRAST menjelang putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Beberapa kali Dhani menyebut Ahok sebagai penista agama.
Ratna Sarumpaet dan Ahmad Dhani aktif dalam gerakan mengalahkan Ahok dalam Pilkada DKI 2017 yang dimulai dari demonstrasi Aksi 212 pada 2 Desember 2016. Menjelang unjuk rasa, 10 orang ditangkap dengan tuduhan makar, termasuk Ratna Sarumpaet dan Ahmad Dhani. Tapi, pengusutan tak berlanjut. Pilkada DKI 2017 berakhir dengan kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Hendarsam Marantoko, pengacara Ahmad Dhani, membenarkan rencana kehadiran Ratna Sarumpaet. "Iya barusan Kak Ratna juga confirm (akan datang ke sidang)."
