Kronologi Penipuan Agen Travel Open Trip Versi Pelapor
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Jobpie Sugiharto
Sabtu, 21 April 2018 18:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Andhika Wicaksana menceritakan asal mula dia berbisnis dengan Dika Pratama, pemilik dua agen travel open Baper Adventure dan Mlaku Indonesia, yang didiga melakuka penipuan.
Hari ini, Andhika melaporkan Dika ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan penipuan. "Kerugian saya sekitar Rp 300 juta," ujar Andhika di kantor polisi, Sabtu, 21 April 2018.
Andhika menceritakan, perkenalannya dengan Dika bermula pada 8 Oktober 2017 di Apartemen Green Lake View Ciputat, Tangerang Selatan. Keduanya dan saling berkenalan sebagai sesama penghuni apartemen.
Baca: Kasus Penipuan, Bos Dua Agen Travel Open Trip Dilaporkan Polisi
Muncullah ide bekerja bisnis agen travel open trip atau paket wisata secara bersama-sama alias rombongan.
Pria 27 tahun tersebut tertarik karena disodori cerita sukses bisnis open trip selama ini. Salah satunya open trip ke Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, sukses menjaring 800 orang.
Andhika lantas menjadi investor di perusahaan Dika. Tapi, sejak awal 2018 dia mengendus aroma kejanggalan.
Puncaknya, Februari 2018, pada saat open trip ke Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Dia mendengar para wisatawan dipaksa membayar sendiri ongkos bus.
Rupanya, selama ini Dika "memakai" nama Andhika dalam berbisnis. Walhasil, 113 peserta trip menagih uang ganti rugi kepada Andhika. Dia terpaksa membayar sebab Dika keburu kabur tanpa jejak.
"Saya udah nggak harap duit balik, yang penting pelaku ditangkap, lah," katanya soal kasus penipuan agen travel open trip tersebut.