TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pelepasan saham milik pemerintah DKI di perusahaan bir hampir bisa dipastikan. Bahkan pemerintah telah bertemu dengan manajemen PT Delta Djakarta, perusahaan yang memproduksi bir bermerek Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih. “Kemarin kami makan malam dengan (manajemen) PT Delta dan hari ini ada RUPS (rapat umum pemegang saham),” ujar Sandiaga, Rabu, 25 April 2018.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, menanggapi dingin rencana pelepasan saham pemerintah di PT Delta Djakarta. Seharusnya pemerintah membahas rencana itu dengan Dewan karena berkaitan dengan peraturan daerah (perda). "Perda-nya dihapuskan, nanti permohonannya ke Kementerian Dalam Negeri," kata Bestari.
Sebagai pemegang saham, kata Sandiaga, pemerintah mengapresiasi kinerja manajemen PT Delta tahun 2017. Namun pemerintah berkeras melepas saham di perusahaan itu karena harus menyesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Portofolio kami di Delta Djakarta, apakah sesuai dengan visi-misi kami yang dituangkan di RPJMD dan ini akan selesai dalam satu minggu ke depan,” katanya.
Pemerintah DKI memiliki 23,25 persen saham di perusahaan bir PT Delta sejak 1970. Besaran itu merupakan gabungan dari 23,34 persen saham milik pemerintah DKI dan 2,91 persen milik BP IPM Jaya, yang juga berada di bawah naungan Pemprov DKI.
Menurut Sandiaga Uno, tahun lalu dividen yang diterima pemerintah dari perusahaan bir itu Rp 40 miliar. Dalam rapat umum pemegang saham tahun ini, dividen itu akan dibayarkan. “Tentunya keinginan kami jelas bahwa setiap portofolio di bawah lingkungan BUMD itu harus menghasilkan kinerja yang bisa menopang RPJMD kami dan kinerja yang menjadi target visi dan misi pemerintahan 2017-2022,” ucapnya.