Cerita Dirut Dharma Jaya Minta Mundur ke Anies Baswedan

Sabtu, 28 April 2018 11:12 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) melempar batu saat simulasi pengamanan dalam perayaan HUT Satpol PP ke-68 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 26 April 2018. Apel ini dipimpin langsung oleh Gubernur Anies Baswedan. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati resmi mengundurkan diri dari posisinya. Dia telah bertemu dengan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menjelaskan alasannya.

“Ngobrol selama 10 menit (dengan Gubernur Anies Baswedan)," kata Marina kepada Tempo tadi malam Jumat, 27 April 2018.

Marina Ratna menuturkan, pertemuan terjadi di Balai Kota pada Senin, 16 April 2018. Dalam pertemuan dia sekaligus menyerahkan surat pengunduran dirinya tertanggal saat itu.

Baca: Dirut Dharma Jaya Marina Minta Mundur, Dana PSO Baru Cair

Marina bercerita bahwa Anies merestui keinginan untuk melepas posisi pimpinan di perusahaan pemasokan daging ini. Gubernur Anies Baswedan juga mengucapkan terima atas sumbangsih Marina selama di Dharma Jaya sejak ditunjuk oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Desember 2014.

“Dia ucapkan terima kasih aku kerja pakai hati, kalau ke depan mau dia bantu sampaikan aja. Aku bilang juga kalau Bapak mau aku bantu, aku siap bantu juga."

Surat jawaban atas pengunduran diri Marina Ratna D. Kusumajati, Dirut PD Dharma Jaya. FOTO: Dok. Dharma Jaya

Menurut Marina, alasannya mengundurkan diri karena tidak bisa bekerja kalau anggaran terlambat cair. Apalagi, dana untuk membayar daging dan ayam untuk Kartu Jakarta Pintar semua dilimpahkan ke Dharma Jaya.

SKPD di DKI Jakarta, dia menuturkan, adalah rekan kerjanya. Namun, tetap saja soal pasokan untuk masyarakat tak mampu menjadi tugas Dharma Jaya, selain mendapatkan keuntungan dari bisnis. Marina Ratna menilai dia tak mendapat dukungan yang semestinya dari SKPD.

Dia mengakui bahwa dana PSO (public service obligation) sebesar Rp 41 miliar yang dia minta sejak November 2017 akhirnya cair. "Tapi kalau duit reimburse harusnya (cair) satu bulan (tapi) dibayarnya dua-tiga bulan, sama juga bohong," ujarnya.

Kekecewaan sejak akhir 2016. Kala itu, Dharma Jaya mengusulkan penanaman modal daerah (PMD) sebesar Rp 98 miliar. Badan Anggaran DPRD sudah menyetujui nilainya. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) DKI kemudian mengeluarkan Rp 72 miliar sebab usulan anggaran Rp 26 miliar untuk bisnis dicoret. "Bersamaan dengan itu usulan Food Station dikeluarkan Rp 300 miliar,” ucap Marina Ratna.

Marina Ratna menyatakan, Anies Baswedan mendengarkan semua masukan dan kesulitan yang dialami selama ini. Lalu, apa komentar Gubernur DKI?

"Beliau diam saja."

Satu atau dua hari setelah pertemuan dengan Anies Baswesan, Marina Ratna menerima surat persetujuan pengunduran diri yang ditandatangani Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah DKI Yunanto.

Dalam surat tertanggal 16 April 2018, sama dengan tanggal pertemuan, tersebut dijelaskan bahwa berdasarkan arahan Gubernur DKI Anies Baswedan pengunduran diri dikabulkan.

Untuk tetap memegang prinsip good corporate governance, Marina diminta menyelesaikan tugas sebagai Dirut Dharma jaya hingga sebulan kemudian, yakni 17 Mei 2018.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

5 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

5 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya