Tolak Kriminalisasi, Warga Pulau Pari Borgol Tangan

Rabu, 9 Mei 2018 12:00 WIB

Warga Pulau Pari membawa foto ketua RW 04 Pulau Pari, Sulaiman yang dipidana, saat berunjuk rasa dengan melakukan aksi borgol tangan di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, 8 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pulau Pari melakukan aksi borgol tangan sebagai simbol menolak kriminalisasi penghuni di depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa, 8 Mei 2018. Aksi ini digelar seusai Sulaiman Hanafi alias Khatur, Ketua RW 04, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu, dianggap menjual atau memanfaatkan tanah hak milik orang lain.

Aksi borgol diri ini digelar pada Selasa siang, pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, dan diikuti puluhan warga Pulau Pari. Warga yang datang meneriakkan dukungan kepada Sulaiman yang dikriminalisasi oleh PT Bumi Pari Asri sebagai pengembang.

"Tolak kriminalisasi warga kami, Sulaiman. Kami dukung Pak RW untuk dibebaskan dari kriminalisasi," kata Edi, salah satu warga Pulau Pari yang berorasi di depan PN Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Mei 2018.

Baca: Sidang Pulau Pari, Begini Warga yang Didakwa Serobot Pekarangan

Selain membawa poster berisi penolakan kriminalisasi, warga melakukan aksi memborgol tangan menggunakan kabel plastik. Aksi ini merupakan simbol dari terbelenggunya hukum dan kriminalisasi kepada warga.

Warga Pulau Pari menunjukkan tali pengikat yang memborgol tangan sebagai simbol kriminalisasi dan diskriminasi terhadap mereka di PN Jakarta Utara, Selasa, 8 Mei 2018. Tempo/Dias Prasongko

Dalam orasinya, warga Pulau Pari menyoroti aksi sewenang-wenang pihak pengembang. Menurut warga, yang dilakukan PT Bumi Pari Asri tidak sah karena mereka tak memiliki bukti sertifikat kepemilikan tanah.

Warga Pulau Pari juga mendesak Pengadilan Jakarta Utara memutus tak bersalah Sulaiman. Sebab, Ombudsman DKI sebelumnya juga menemukan maladministrasi penerbitan 64 sertifikat hak guna bangunan dan 12 surat hak milik tanah di Pulau Pari.

Baca: Diultimatum Kosongkan Tanah, Warga Pulau Pari Pilih Bertahan

"Sertifikat yang dikeluarkan dan dimiliki pengembang adalah sertifikat bodong. Karena itu, kami minta pengadilan untuk menolak kriminalisasi tersebut," kata Buyung, warga Pulau Pari yang juga ikut berorasi.

Kriminalisasi warga Pulau Pari tidak hanya terjadi kali ini. Sebelumnya, pada 2017, ada tiga warga yang pernah mengalami kriminalisasi serupa.

Ketiganya adalah Mustaghfirin alias Boby, Mastono alias Baok, dan Bachrudib alias Edo, warga Pulau Pari yang bekerja sebagai nelayan. Waktu itu, ketiga warga dituding melakukan pungutan liar di Pantai Perawan oleh PT Bumi Pari.

Tak hanya itu, pada 2016, PT Bumi Pari juga pernah melakukan kriminalisasi. Saat itu, pihak perusahaan berhasil memenjarakan seorang nelayan Pulau Pari bernama Edi Priadi, 62 tahun, yang dituding memasuki pekarangan tanah milik perusahaan.

Berita terkait

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

10 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

11 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

11 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

12 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Kasus Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Pembunuhnya di Guguak Sumbar

13 hari lalu

Kasus Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Pembunuhnya di Guguak Sumbar

Tersangka dalam kasus penemuan mayat perempuan di Pulau Pari itu kini sudah ditahan di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

15 hari lalu

Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

Polisi telah menangkap tiga orang tersangka dalam kasus penemuan mayat perempuan di Pulau Pari. Dua di antaranya pacar korban.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

15 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

17 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

29 hari lalu

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

Komnas HAM minta penjelasan ihwal surat peringatan Otorita IKN terhadap masyarakat Desa Pemaluan untuk membongkar pemukimannya.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

36 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya