Bela Baitul Maqdis, Pengunjuk Rasa Beraksi di Depan Kedubes AS

Reporter

Andita Rahma

Editor

Suseno

Jumat, 11 Mei 2018 17:10 WIB

Seorang pemuda mengibarkan bendera Palestina saat ikuti aksi 115 `Bela Baithul Maqdis` di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, 11 April 2018. Dalam aksi tersebut, mereka menuntuk tolak rencana pemindahan Kedubes Amerika dari Tel Aviv ke Al-Quds. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Peserta Aksi Solidaritas Bela Baitul Maqdis menggelar unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Mei 2018. Mereka berjalan beriringan setelah menjalankan salat Jumat di Monas.
Di depan Kedutaan Amerika Serikat, beberapa perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam secara bergantian memberikan orasi. Mereka mengecam keputusan Presiden Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem. "Kami mengutuk keras Amerika. Kami minta usir Israel dari Palestina," kata seorang pengunjuk rasa.

Diselingi takbir, para peserta terus mengutuk keputusan Donald Trump. Sesekali massa menggemakan lafaz tasbih. Puluhan polisi bersiaga di depan kantor kedutaan yang diberi pembatas kawat berduri. Para polisi itu hanya bersenjata tameng dan tongkat. Kendaraan water cannon dan barracuda disiagakan di sekitar lokasi unjuk rasa.

Aksi umat Islam itu mendapat dukungan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bahkan Anies turun langsung untuk bertemu dengan peserta unjuk rasa. Ia menegaskan bahwa Indonesia terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. "Sebagaimana diketahui, Palestina selalu hadir membantu kita, Indonesia. Hari ini kita tunjukkan bahwa kita tidak pernah surut membantu mereka," kata Anies.

Donald Trump secara terbuka menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Atas dasar itulah ia memutuskan memindahkan kantor kedutaan negaranya ke Yerusalem. Keputusan Trump itu menyulut kecaman dari seluruh penjuru dunia. Sebab, Yerusalem--biasa disebut juga Baitul Maqdis--tak hanya menjadi tempat suci bagi umat Yahudi, tapi juga Kristen dan Islam.

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

25 menit lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

30 menit lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

3 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

3 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

3 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

4 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

4 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

5 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

5 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya