20 Tahun Reformasi, Kisah Slipi Jaya dan Dalih Pojokkan Mahasiswa

Minggu, 13 Mei 2018 22:45 WIB

Suasana kerusuhan dan penjarahan di pusat perbelanjaan di Jakarta, 13 Mei 1998 lalu. dok.TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta -Telah dua dekade gedung Plaza Slipi Jaya jadi saksi bisu 20 Tahun Reformasi. Suasana Plaza Slipi Jaya begitu ramai oleh pengunjung pada Sabtu12 Mei 2018. Di lantai dasar pusat perbelanjaan lagi ada pameran otomotif.

Sekitar pukul 17.00 terlihat tiga orang mengetes alat musik di antara stand pameran. Mereka yakni Daniel (vokalis gitaris) Aldo (pemain cajon) dan Steven (basis). “Kami sebenarnya tidak punya nama resmi untuk pas main musik,” kata Daniel.

Penampilan mereka cukup menghibur pengunjung yang lalu lalang. Terlihat beberapa orang berhenti sejenak. Kadang ada yang ikut melantun lirik lagu yang dinyanyikan Daniel.
Baca : 20 Tahun Reformasi, Cerita Yogya Plaza dan Korban Kerusuhan Mei

Pengunjung Slipi Jaya Maemmunah mengatakan rutin membawa anak-anaknya untuk liburan ke mall. Setiap bulan pasti ajak ke pusat permainan Funcity di Lantai tiga. “Biar anak-anak bisa refreshing.”
Karyawan salah satu bank swasta tidak mengetahui apa yang terjadi di Gedung berlantai empat ini pada 20 tahun lalu. Kalau reformasi tahun 1998 pasti tahu peristiwanya. “Paling penembakan mahasiswa Trisakti,” ujarnya.

Berdasarkan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, pada 13 Mei puluhan pemuda diturunkan di daerah Slipi, Jakarta Barat. Sekitar pukul 13.00-15.00 mereka melakukan perusakan dan penjarahan. Gerombolan itu kemudian menyiramkan bensin ke lantai dan membakar Plaza Slipi Jaya.
Direktur Amnesty International Usman Hamid menyampaikan bahwa sehari pasca penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti. Korban yang tewas yakni
Hendriawan Sie Hafidhin Royan, Elang Mulia Lesmana, dan Heri Hartanto. “Saya lihat pembakaran truk di bawah flyover Grogol” ujar Usman yang saat menjadi mahasiswa semester enam di Universitas Trisakti.
Kerumunan orang itu kata dia terus memanggil mahasiswa untuk ke luar dan bergabung dengan mereka. Banyak orang yang tidak jelas yang terus meminta kami meninggalkan kampus. “Itu insiden pembakaran pertama kerusuhan“ tuturnya.

Foto korban kerusuhan Mei 1998 yang ditaburi bunga dalam acara Tabur Bunga dan Doa Bersama dalam Peringatan 20 Tahun Reformasi di halaman Mall Klender, Jakarta Timur, 13 Mei 2018. Mall Klender merupakan salah satu lokasi yang menelan banyak korban jiwa saat terjadinya aksi memperjuangkan reformasi pada Mei 1998. TEMPO/Fardi Bestari
Menurut mantan Kordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) para dalang Tragedi Mei itu sengaja memilih areal dekat Trisakti sebagai titik pemicu kerusuhan. Bagian dari cara menyudutkan sikap mahasiwa yang memilih aksi ke luar kampus.
Simak juga : Cerita Pemerkosaan, Kisah yang Lenyap dari Tragedi Mei 1998

“Kerusuhan diciptakan untuk membenarkan alasan penguasa ketika itu yang melarang mahasiswa ke luar kampus.”
Penguasa kata Usman Hamid mencoba membentuk opini bahwa kerusuhan akibat dari mahasiswa ke luar kampus. Pancingan itu gagal karena mahasiswa tetap berhasil menahan diri dengan tetap aksi damai hingga menduduki gedung DPR/MPR. “Kerusuhan itu sendiri berjalan sendiri terpisah dari gerakan mahasiswa” demikian Usman Hamid tentang momentum 20 Tahun Reformasi tersebut.

Berita terkait

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

54 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

6 Maret 2024

Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

Kemendag menyebut dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO membahas soal penyelesaian sengketa perjanjian investasi maupun banding.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

6 Maret 2024

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Muncul Petisi Jogja: Ingatkan Jokowi hingga Dukung Hak Angket DPR Selidiki Indikasi Pemilu Curang

6 Maret 2024

Muncul Petisi Jogja: Ingatkan Jokowi hingga Dukung Hak Angket DPR Selidiki Indikasi Pemilu Curang

Aksi unjuk rasa di Nol KM Jogja mendukung hak angket DPR untuk selidiki indikasi kecurangan pemilu. Berikut 3poin Petisi Jogja.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Naik Pangkat jadi Jenderal TNI, Ayah Korban Penghilangan Paksa: Kecewa Banget

28 Februari 2024

Prabowo akan Naik Pangkat jadi Jenderal TNI, Ayah Korban Penghilangan Paksa: Kecewa Banget

Presiden Jokowi bakal memberikan kenaikan pangkat kehormatan Jenderal TNI kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu, 28 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Komnas HAM kembali Periksa Prabowo yang Akui Kejar Aktivis 98

13 Februari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Komnas HAM kembali Periksa Prabowo yang Akui Kejar Aktivis 98

Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Komnas HAM untuk kembali memeriksa Prabowo Subianto dalam kasus penghilangan paksa aktivis 97-98.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

12 Februari 2024

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan

Baca Selengkapnya

Aksi Gejayan Memanggil Selamatkan Demokrasi: Jangan Diam, Lawan!

12 Februari 2024

Aksi Gejayan Memanggil Selamatkan Demokrasi: Jangan Diam, Lawan!

Hari ini, Senin, 12 Februari 2024, aksi Gejayan Memanggil hadir lagi di Yogyakarta. Berbagai kritik muncul, termasuk menjaga pemilu dari kecurangan.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Trisakti Kritik Jokowi Soal Etika dan Lahirnya Tirani, Berikut Sejarah Universitas Reformasi

11 Februari 2024

Sivitas Akademika Universitas Trisakti Kritik Jokowi Soal Etika dan Lahirnya Tirani, Berikut Sejarah Universitas Reformasi

Guru besar dan sivitas akademika Universitas Trisakti turun ke jalan kritisi Jokowi. Berikut sejarah universitas yang identik dengan gerakan reformasi

Baca Selengkapnya