Inilah Irfan, Penelepon Hoax Bom Duren Sawit yang Bikin Geger

Reporter

Syafiul Hadi

Selasa, 15 Mei 2018 15:44 WIB

Pelaku penelpon laporan hoax tentang ancaman teror bom Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur saat memberikan keterangan di Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Selasa, 15 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Irfan Ardiansyah, 25 tahun, ditangkap polisi karena menyebar berita hoax dengan cara melapor ke polisi via telepon tentang bom Duren Sawit. Tak ayal, laporan palsu teror bom sehari setelah bom di Surabaya tersebut menggegerkan masyarakat Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai mengimbau masyarakat supaya tak menyebarkan informasi yang menyebabkan ketidaktenangan di tengah ancaman teroris, seperti teror bom Duren Sawit. "Jangan menyebarkan kekhawatiran, apalagi hoax," katanya pada Senin lalu, 14 Mei 2018.

Baca: Jakarta Siaga 1, Tiga Info Soal Aksi Teroris di Gereja Santa Ana

Polisi mencokok Irfan di rumahnya, kawasan Jatimulya, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin sore lalu, 14 Mei 2018, sekitar pukul 17.00 WIB. Dari tangan pemuda itu, polisi menyita dua telepon seluler yang salah satunya digunakan untuk menelepon petugas Polsek Duren Sawit.

"Pelaku mengaku (alasan mengirim laporan hoax) hanya iseng," ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Yoyon Tony Surya Putra hari ini, Selasa, 15 Mei 2018.

Pelaku diancam Pasal 45 Juncto Pasal 29 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta Pasal 6 dan 7 Perpu Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Menurut Tony, Irfan sedang tak memiliki pekerjaan tetap alias kerja serabutan, misalnya kadang bekerja sebagai sopir mobil pribadi. Berdasarkan catatan Kepolisian, Irfan baru kali ini melakukan tindak kejahatan. "Dengan adanya peristiwa ini, semoga jadi pengalaman buat hidup dia," ucap Tony.
Simak juga : Taktik Polisi Bekuk Penelepon Hoax Bom Duren Sawit

Muhammad Irfan Ardiansyah tiga kali menghubungi polisi untuk melaporkan ancaman bom fiktif di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, pada Senin lalu, 14 Mei 2018, bahwa ada mobil Toyota Avanza putih melempar ransel hitam ke depan gereja. Dia mengaku sebagai Satpam Gereja Santa Ana dan petugas Polda Metro Jaya. Tim Gegana Polri sampai turun ke lapangan untuk mengecek.

Menurut Tony, motif Irfan hanya main-main dan ingin tahu reaksi masyarakat kalau ada ancaman bom. "Pelaku ini senang melihat di televisi sudah membuat resah masyarakat."

Polisi masih memeriksa Irfan untuk mendalami motifnya melakukan teror bom. Sementara, dia mengaku telepon hoax bom Duren Sawit dilakukan sendiri dan atas keinginannya sendiri. "Dia (mengaku sebagai) pelaku tunggal," ucap Tony.

Berita terkait

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

10 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

14 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

28 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

32 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

43 hari lalu

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

49 hari lalu

Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

Arteria Dahlan terancam gagal masuk ke Senayan. Namanya pernah terseret sejumlah peristiwa kontroversial.

Baca Selengkapnya

Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

24 Februari 2024

Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

Polisi bantah ada motif politik di balik pengeboman rumah ketua KPPS di salah satu desa di Pamekasan

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

24 Februari 2024

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

Polisi mengungkap motif pengeboman di rumah Ketua KPPS Pamekasan

Baca Selengkapnya

WSJ: AS Tetap Kirim Senjata dan Bom ke Israel, Meski Biden Dorong Gencatan Senjata di Gaza

17 Februari 2024

WSJ: AS Tetap Kirim Senjata dan Bom ke Israel, Meski Biden Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang bersiap mengirim bom dan senjata lain ke Israel untuk menambah persenjataan militernya.

Baca Selengkapnya