Hari Kebangkitan Nasional, Museum Gelar Festival 4 Bulan

Senin, 21 Mei 2018 10:58 WIB

Warga mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional (eks Gedung Stovia) Jakarta, 20 Mei 2018. Gedung yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1899-1901 ini merupakan bekas sekolah kedokteran bagi orang-orang pribumi.Dan kini menjadi museum untuk belajar sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta mengemas peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2018 dengan cara yang berbeda. Kepala Museum Kebangkitan Nasional, Mardi Thesianto, akan menggelar Festival Museum Kebangkitan Nasional 2018 hingga Agustus mendatang.

"Jika tahun-tahun sebelumnya hanya diperingati dengan upacara tapi tahun ini berbeda karena ada kemasan menarik dengan festival," kata Mardi, Minggu 20 Mei 2018.

Festival ini bertujuan mendorong masyarakat agar terketuk sehingga mampu memaknai kebangkitan nasional dengan cara yang berbeda sekaligus menguatkan komitmen kebangsaan.

Museum Kebangkitan Nasional juga menghadirkan keluarga dari para pendiri Boedi Oetomo. Para cucu dan cicit Boedi Oetomo ini diharapkan menjadi inspirasi komitmen kebangsaan bagi masyarakat.

Warga mengunjungi diorama sekolah kedokteran Budi Utomo di Museum Kebangkitan Nasional (eks Gedung Stovia) Jakarta, 20 Mei 2018. Hari Kebangkitan Nasional ditandai oleh dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). TEMPO/Muhammad Hidayat

Beberapa kegiatan dikemas menarik di antaranya festival tersebut diramaikan oleh beragam kegiatan dan penampilan artis seperti David Nurbianto dan juga Maliq & D'Essentials.

Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama empat bulan dimulai dari 20 Mei 2018 sampai dengan 14 Agustus 2018.

Advertising
Advertising

Pembukaan festival dilaksanakan di Museum Kebangkitan Nasional di Jalan Abdul Rachman Saleh 26 Senen, Jakarta Pusat, yang dipandu oleh dua pembawa acara kondang, Danang dan Darto.

Beragam acara yang dihadirkan dalam Festival Museum Kebangkitan Nasional antara lain adalah selfie competition, cinderamata gratis, peluang mendapatkan hadiah (doorprize), photo booth dan bazaar Ramadan.

Museum Kebangkitan Nasional juga mengadakan lomba dan kontes dengan hadiah total jutaan rupiah yang dapat diikuti oleh masyarakat umum sesuai dengan kategori lomba dan kontes lomba dan kontes tersebut di antaranya lomba paduan suara, kompetisi film pendek, kompetisi band cover lagu nasional, lomba sketsa dan kontes fotografi.Suasana diaroma R.A Kartini saat mengajar membaca di Museum Kebangkitan Nasional (eks Gedung Stovia) Jakarta, 20 Mei 2018. Hari Kebangkitan Nasional ditandai oleh dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). TEMPO/Muhammad Hidayat

Festival Museum Kebangkitan Nasional ini terbuka untuk umum. Pengunjung yang datang hanya dipungut tiket masuk museum seperti halnya kunjungan hari biasa.

"Selain dapat menikmati hiburan, dengan digelarnya festival ini sekaligus sebagai upaya promosi museum agar semakin banyak diapresiasi masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan inti dari seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh Museum Kebangkitan Nasional adalah untuk menjadikan museum sebagai ruang publik, ruang yang aspiratif dan juga menyimpan sekaligus menjaga memori kolektif bangsa, khususnya bagi generasi muda.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam pembukaan Festival Museum Kebangkitan Nasional (Harkitnas) mengatakan, peringatan Harkitnas setiap 20 Mei 2018 menjadi momentum yang penting di tengah masalah kebhinekaan, disintegrasi bangsa, beragam persoalan kompleks yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia.

"Jadi ini penting untuk menegaskan kembali komitmen kebangsaan, bangsa ini 'kan sebetulnya diikat oleh komitmen bukan karena materi bukan karena hal-hal lain tapi karena adanya komitmen kebangsaan," katanya.

Warga mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional (eks Gedung Stovia) Jakarta, 20 Mei 2018. Gedung yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda ini kini berubah menjadi museum untuk belajar sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. TEMPO/Muhammad Hidayat

Karena itu, dia menekankan pentingnya masyarakat pada Hari Kebangkitan Nasional untuk kembali mengingat betapa komitmen kebangsaan telah menyatukan para pemuda dari berbagai pelosok nusantara untuk mendirikan organisasi Boedi Oetomo pada 1908.

Berita terkait

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

8 jam lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

9 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

4 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

5 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

7 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

8 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

13 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

14 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

16 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

16 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya