Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Rabu, 23 Mei 2018 11:44 WIB

Anggota Biodiversity Warriors mengamati ragam flora dan fauna di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 22 Mei 2018. TEMPO/Salsabila Putri Pertiwi

TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng, Selasa, 22 Mei 2018. Kegiatan bertajuk 'Capture Nature (Capnature)' itu tak hanya dilakukan di Jakarta saja, melainkan juga di sejumlah kota di Indonesia.

Menurut Direktur Komunikasi dan Pengggalangan Sumber Daya Yayasan KEHATI Fardila Astari, Biodiversity Warriors berkeliling ke berbagai ruang terbuka hijau (RTH) untuk mendata kenaekaragaman hayati di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

RTH yang pernah dikunjungi antara lain Taman Dadap Merah dan Taman Surapati. Usai mendatangi RTH, mereka akan mendata jenis keanekaragaman hayati yang ditemukan di sana.

Baca: Pembangunan RPTRA Era Ahok Disetop, Diganti Taman Maju Bersama

"Di-list down dari sekian banyak taman atau ruang terbuka hijau yang mereka datangi, kira-kira ada berapa nih jumlah burungnya, kemudian capung, kupu-kupu, dan sebagainya," ujar Fardila.
"Apakah ada penurunan (jumlah) atau naik."

Foto keanekaragaman hayati di Jakarta yang ditampilkan oleh Biodiversity Warriors dalam acara 'Capture Nature' di Taman Menteng, Selasa 22 Mei 2018. TEMPO/Salsabila Putri Pertiwi
Berdasarkan data dari Biodiversity Warriors, sampai saat ini diperkirakan terdapat 157 jenis burung dari total 256 jenis yang semula ada di Jakarta. Selain itu sekitar 10 jenis amfibi, lebih dari 50 jenis kupu-kupu, 46 jenis capung, serta 30 jenis reptil seperti ular, kadal, cicak, dan biawak dapat ditemukan di beberapa taman dan hutan kota di Jakarta.
Menurut Koordinator Capnature Biodiversity Warriors, Ahmad Baihaqi, Capnature juga digelar demi memperkenalkan beragam jenis satwa dan tanaman endemik Jakarta. Salah satu jenis hayati khas Jakarta yang masih ada hingga saat ini adalah salak condet. Flora tersebut merupakan maskot Jakarta bersama dengan elang bondol.

Baca: Sandiaga Uno Gelar Sayembara Nama Kekinian buat Taman Monas

Selain mengadakan konperensi pers tentang keanekaragaman hayati di DKI Jakarta, Biodiversity Warriors juga mengadakan pengamatan flora-fauna di Taman Menteng. Dalam pengamatan itu, mereka mencatat ada bajing yang tinggal di taman itu.
SALSABILA PUTRI PERTIWI | TD

Berita terkait

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

9 jam lalu

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Untuk menemani weekend, Anda bisa datang ke Cibis Park yang terletak di daerah Pasar Minggu. Ini lokasi, jam buka, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

11 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

3 hari lalu

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) himpun 11.137 data keanekaragaman hayati Indonesia dengan dukungan mahasiswa dari 104 kampus.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

20 hari lalu

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

29 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

36 hari lalu

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.

Baca Selengkapnya

Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

38 hari lalu

Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

Pemerintah menyatakan 177 ribu Ha area IKN berupa kawasan lindung, namun menurit peneliti Auriga hanya 42 ribu Ha yang berupa hutan permanen.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

45 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

46 hari lalu

Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

Platform BRIN ini meliputi keanekaragaman hayati tumbuhan, mikroba dan hewan.

Baca Selengkapnya