Begini Pengacara Membela Terdakwa Teroris Aman Abdurrahman

Jumat, 25 Mei 2018 13:38 WIB

Gaya terdakwa terorisme Aman Abdurrahman saat menjalani sidang pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 25 Mei 2018. Sebelumnya, pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu dituntut hukuman mati oleh jaksa dinilai melanggar Pasal 14 Jo 6 dan Pasal 14 Jo 7 UU No 15 Tahun 2003 tentang tindak pidana terorisme. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Asrudin Hatjani, pengacara terdakwa otak serangan teroris di sejumlah tempat Aman Abdurrahman, membantah temuan Jaksa Penuntut Umum. Dia menyatakan, kliennya sama sekali tidak terlibat atau tahu menahu serangan teroris seperti yang dituduhkan.

Bantahan itu disampaikannya dalam pleidoi atau pembelaan yang dibacakan hari ini dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Jumat, 25 Mei 2018.

"Secara keseluruhan, terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana terorisme," kata Asrudin.

Menurut dia, sesuai fakta di persidangan Aman Abdurrahman tidak pernah menyuruh orang berbuat amaliyah (serangan) di Indonesia. Aman hanya memberikan tausiyah yang menyuruh pengikutnya membantu perjuangan khilafah islamiyah di Suriah, di bawah komando Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Unsur menggerakkan orang lain tidak bisa dibuktikan jaksa."

Aman Abdurrahman adalah bos Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Indonesia ini didakwa menjadi otak sejumlah serangan teroris di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari bom Kampung Melayu dan Sarinah di Jalan Thamrin, Jakarta, bom gereja Samarinda, penyerangan Kantor polda Sumatera Utara, dan penyerangan terhadap polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Jaksa menyebutkan bahwa lima teror diperintahkan Aman melalui pengikutnya di JAD pada 2016 dan 2017. Pada Jumat lalu, 18 Mei 2018, Jaksa Penuntut Umum resmi menuntut Aman Abdurrahman dengan pidana mati.

"Terdakwa dianggap tokoh penting dan menjadi rujukan bagi kelompoknya," kata Jaksa Anita Dewayani membacakan tuntutan di Ruang Oemar Seno Adjie, Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menurut Jaksa, ada dua benang merah yang menjadi fakta kuat. Pertama, buku seri materi tauhid milik Aman Abdurrahman yang mengkafirkan sistem demokrasi. Kedua, pertemuan-pertemuan Aman dengan pengikutnya di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah, yang mendorong pengikutnya untuk menjadi teroris.

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

12 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

15 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

15 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

16 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

16 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

19 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Hijrah Mantan Teroris

26 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

28 hari lalu

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

33 hari lalu

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.

Baca Selengkapnya