Tarawih Pindah ke Istiqlal, Hidayat Nur Wahid Puji Anies Baswedan
Reporter
Dias Prasongko
Editor
Ali Anwar
Minggu, 27 Mei 2018 06:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Hidayat Nur Wahid memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam ceramahnya saat menjadi khatib salat tarawih di Masjid Istiqlal, Sabtu malam, 26 Mei 2018.
Hidayat memuji Anies Baswedan karena bersedia mendengarkan usulan para ulama untuk memindahkan acara salat tarawih dari arena Monumen Nasional (Monas) ke Masjid Istiqlal.
"Ternyata para umara kita mau mendengarkan ulama, ini luar biasa. Semoga bisa berlanjut dan menjadi contoh seterusnya," kata Hidayat.
Sebelumnya, pemerintah DKI Jakarta merencanakan menggelar salat tarawih di kawasan Monas pada Sabtu, 26 Mei. Namun, kemudian acara ini dikritik oleh sejumlah ulama, terutama Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Pusat Cholil Nafis.
Menurut Cholil, salat tarawih di lapangan tidak dibenarkan menurut syariat Islam. Salat tarawih di Monas, ujar Cholil, bisa tak khusyuk, di antaranya kepala bisa terantuk batu saat bersujud. Karena itu, ia mengusulkan untuk memindahkan lokasi salat tarawih dari Monas ke Masjid Istiqlal.
Hidayat mengatakan sosok Anies Baswedan sebagai pemimpin memang sangat kompeten. Tak hanya untuk pidato, untuk memberikan ceramah pun mumpuni.
Hidayat juga memuji Anies Baswedan karena menyelenggarakan kegiatan salat tarawih bersama saat Ramadan. Apalagi, kata Hidayat, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tiap tahun saat Ramadan pada pekan kedua. "Tentu ini bakal jadi tradisi yang baik," ujar Hidayat.
Anies Baswedan mengatakan tarawih ini menjadi ajang untuk bertemu dan silaturahmi bersama warga di Jakarta, silaturahmi para ulama dengan umat, khususnya saat Ramadan.
"Nah kegiatan ini baru tahun pertama. Karena itu kita mensosialisasikan bertahap dan insya Allah kita akan lakukan ini tiap tahun," kata Anies di Masjid Istiqlal.
Menurut Anies Baswedan, rencananya tarawih akan digelar pada Sabtu pekan kedua Ramadan. Selain itu, acara ini sengaja digelar pada Sabtu karena hari libur.
Sebelum mengikuti tarawih bersama ini, Anies Baswedan menggelar pertemuan dengan para ulama di Balai Kota. Pemerintah DKI Jakarta juga menyiapkan 30 ribu paket buka puasa dalam acara ini. Diperkirakan dalam acara ini ada 40 ribu orang yang mengikuti salah tarawih.