BPK Beri Opini WTP, Pejabat dan Pegawai DKI Jakarta Bersorak

Editor

Suseno

Senin, 28 Mei 2018 13:56 WIB

Anggota Badan Pengelolaan Aset Daerah membentangkan spanduk setelah BPK memberikan opini Wajar Tanap Pengecualian kepada Pemerintah DKI Jakarta. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) DKI Jakarta Tahun 2017.

Ruang sidang paripurna DPRD DKI mendadak riuh dengan sorak dan tepuk tangan setelah Anggota V BPK, Isma Yatun, mengumumkannya.

"Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK, termasuk implementasi atas rencana aksi yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas LKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017," kata Isma di ruang sidang paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin, 28 Mei 2018.

Para kepala dinas dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bangkit dari tempat duduk mereka sambil bertepuk tangan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah bahkan sempat melontarkan celetukan. "Makan-makan nih, dapat WTP," ujarnya. "Mata gue sampai merah gini, begadang ini buat WTP."

Anggota DPRD juga memberikan tepuk tangan atas prestasi yang diraih pemerintah DKI itu. "Ini rasanya betul-betul seperti berkah Ramadan," kata Gubernur Anies Baswedan. "Tiap minggu task force yang dipimpin langsung oleh Pak Wagub, melakukan rapat monitoring atas semua action plan. Pertemuan dengan BPK rutin dan mereka bekerja siang-malam."

Para anggota Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta juga sumringah. Mereka bahkan menyiapkan banner bertuliskan "Selamat atas Pencapaian Opini WTP dari BPK RI".

Spanduk itu pun dibentangkan untuk berfoto dengan Anies Baswedan.

Isma Yatun mengatakan, Pemerintah DKI telah menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan BPK sebelumnya. Beberapa langkah tindak lanjut yang dimaksud adalah pembentukan Badan Pengelolaan Aset Daerah, inventarisasi aset tetap, perbaikan Kartu Inventaris Barang (KIB), penelusuran dan koreksi catatan aset yang belum valid, koreksi nilai aset yang belum wajar, dan penyempurnaan sistem informasi aset tetap.

Kendati begitu, BPK mendapati sejumlah temuan terkait dengan pencatatan dan penagihan kewajiban fasilitas sosial dan fasilitas umum yang belum optimal; penatausahaan belanja dan kas atas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) belum memadai; serta keterlambatan penyelesaian pembangunan rumah susun, gedung sekolah, rumah sakit, dan puskesmas.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

5 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

9 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

10 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

11 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

12 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

15 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

17 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

18 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

20 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya