TEMPO.CO, Jakarta - Polisi meminta masyarakat mewaspadai aksi penjambretan dan begal jalanan, terutama kaum hawa yang menjadi sasaran utama para bandit itu.
"Mereka menjadi sasaran kejahatan," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di kantornya, Selasa, 3 Juli 2018, terkait dengan maraknya aksi penjambretan dan begal di Ibu Kota.
Selain itu, Argo meminta pengendara dan pengguna jalan bisa disiplin saat berada di jalan. Contohnya, Argo berujar, tidak mengeluarkan ponsel atau mendengar musik saat mengendarai kendaraan bermotor.
"Penempatan tas pun harus dipastikan keamanannya. Jangan sampai justru memancing kejahatan," ujarnya.
Perempuan dan masyarakat juga diharapkan tidak berjalan sendiri di lokasi yang sepi untuk menghindari kejahatan. "Jangan pakai perhiasan dan mengeluarkan barang berharga yang mengundang kejahatan," tutur Argo.
Imbauan tersebut diberikan setelah sejumlah kasus jambret dan begal terjadi di Ibu Kota. Bahkan, pada Ahad lalu, kasus penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, berujung maut. Ilustrasi penjambretan. Swns.com
Korbannya adalah Warsilah, 37 tahun. Tas korban dijambret saat dia menumpang ojek online. Rampasan tas dari penjambret membuatnya terpental ke jalan. Korban pun tewas saat mau dilarikan ke rumah sakit karena luka yang cukup parah di bagian kepalanya.
Untuk mencegah bandit jalanan berulah di Jakarta, pada Selasa malam, polisi mulai melakukan operasi serentak untuk memburu jambret dan begal sebagai target utamanya. "Operasi ini dilakukan sebulan penuh dan diinstruksikan tembak di tempat jika melawan," kata Argo.
Berikut ini tips menghindari aksi penjambretan dan begal di jalanan. - Disiplin berlalu lintas - Jangan menggunakan ponsel saat berkendara - Penempatan tas harus terjaga - Jangan memakai perhiasan berlebihan - Perempuan hindari sendirian di lokasi sepi.