Begal Bawa Kabur Dokumen Negara, Polisi Tunggu Keterangan Korban

Kamis, 5 Juli 2018 16:18 WIB

Kawasan sekitar Halte Transjakarta Glodok di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, pada Kamis, 5 Juli 2018. Ini adalah lokasi pembegalan yang dialami staf ahli muda pembantu Presiden Jokowi, Armedya Dewangga. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta – Polisi menyatakan masih menyelidiki perampasan yang dilakukan begal terhadap tenaga ahli muda Kantor Staf Presiden, Armedya Dewangga. Pembegalan terjadi dengan modus penipuan ban kempis ketika Armedya tengah berkendara sendirian di Jalan Gajah Mada menuju kawasan Kota Tua pada 8 Juni 2018.

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi menerangkan, penyelidikan di antaranya untuk memastikan dokumen negara yang ikut melayang karena pembegalan itu. Dokumen termuat di laptop dan dua hard disk dalam sebuah tas ransel yang dibawa kabur para pelaku.

Baca:
Kasus Begal Staf Presiden, Ini Surat Laporan Korban ke Polisi

“Kami sudah memanggil korban untuk melakukan pemeriksaan lebih dalam, tapi dia belum datang juga,” kata Hengki di kantornya, Kamis, 5 Juli 2018.

Meski belum memeriksa korban, Hengki menyatakan tindak pidana yang dialami Armedya, Tenaga Staf Ahli Muda Kedeputian III Bidang Kajian Pengelolaan dan Isu Ekonomi Strategis, bukan termasuk pembegalan. Hengki mengidentikkan pembegalan dengan perampokan.

“Jadi ini tergolong dalam pencurian dengan pemberatan,” ujarnya dalam konferensi pers di kantornya.

Baca:
Staf Presiden Dibegal Terekam Kamera CCTV Transjakarta

Dalam kasus yang dialami pembantu presiden ini, menurut Hengki, tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan pelaku. Mereka diketahui melakukan penipuan dengan mengatakan ban mobil yang dikendarai Armedya bocor sehingga ia harus menepi.

“Ini bukan kasus begal atau perampokan yang identik dengan kekerasan,” ucap Hengki.

Berdasarkan rekaman CCTV yang Tempo terima, terlihat mobil Armedya menepi tepat di depan gerbang Citywalk Gajah Mada. Armedya menepi setelah empat orang yang mengendarai tiga sepeda motor menyebut ban mobilnya kempis.

Baca:
Sudah 3 Tersangka Jambret Kelompok Tenda Oranye Ditembak Mati Polisi

Saat dia turun mengecek kondisi ban, satu di antara pelaku diduga membuka pintu mobilnya. Pelaku menggondol tas ransel berisi laptop, hard disk, dan uang tunai.

Akibat kejadian itu, Armedya mengaku kehilangan satu unit MacBook ME294, hard disk Seagate, hard disk Western Digital putih milik Kantor Staf Presiden, dan uang tunai Rp 3,3 juta. Kepada Tempo, Armedya menuturkan dokumen di dalam laptop dan hard disk itu memuat dokumen negara yang bersifat rahasia.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

8 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

12 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya