Kasus Herman Hery, Polisi: Bukan Pengeroyokan tapi Saling Pukul

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 6 Juli 2018 11:55 WIB

Herman Hery. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kasus dugaan pengeroyokan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat kini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, tidak ada pengeroyokan dalam peristiwa yang menyeret nama sang anggota DPR, Herman Hery itu.

"Bukan pengeroyokan. (Tapi) Saling pukul," kata Argo kepada Tempo di Polda Metro Jaya, Kamis, 5 Juli 2018 dalam kasus yang diduga terkait Herman Hery itu.

Korban pengeroyokan yang dimaksud adalah Ronny Kosasih Yuniarto. Rony mengklaim dikeroyok saat mobilnya berhenti di jalur busway di Jalan Arteri Pondok Indah pada Minggu malam, 10 Juni 2018. Dia meyakini, pelaku pengeroyokan adalah Herman Hery.
Baca : Ini Kata Korban yang Tetap Yakin Herman Hery Pelaku Pengeroyokan

Argo menyatakan, polisi belum menemukan ciri-ciri pelaku dan masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Hingga kini, polisi telah memeriksa tiga polisi lalu lintas (polantas) yang berada di lokasi kejadian.

Menurut Argo, ketiga polantas membenarkan telah memberhentikan dan menilang mobil Ronny. Polantas, lanjut Argo, melihat ada kejadian saling pukul. Dia tak merinci siapa yang pertama kali melemparkan pukulan.

"Itu (siapa yang mulai memukul) sudah bagian dari investigasi," ujar Argo.

Pada 27 Juni 2018 lalu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan berujar, kedua pihak sempat adu argumen sebentar sebelum saling pukul. Hingga kini, polisi telah memeriksa tiga polantas dan dua saksi yang diajukan korban.

Ronny melaporkan kasus dugaan pengeroyokan ke Polres Jaksel pada 11 Juni 2018. Insiden pengeroyokan bermula ketika mobil Ronny diberhentikan polantas karena masuk di jalur busway pada Minggu malam, 10 Juni 2018.
Simak juga : Pengurus: Renovasi Makam Mbah Priok Melambat Sejak Ahok Dipenjara

Pada saat Ronny ditilang di belakang mobilnya, telah menunggu mobil Rolls-Royce hitam bernomor polisi B 88 NTT yang sempat disebut-sebut diduga milik Herman Hery. Ronny menanyakan kepada petugas Polantas mengapa mobil B 88 NTT tidak ikut ditilang. Setelah itu, menurut Ronny, seseorang keluar dari mobil B 88 NTT dan langsung memukul wajahnya. Ronny tak mengetahui alasan pengeroyokan tersebut.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

1 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya