RS Polri Pastikan Sopir Truk Tewas karena Luka Tembak di Kepala

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Selasa, 10 Juli 2018 15:07 WIB

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati Komisaris Besar Edi Purnomo memastikan Marthen, sopir truk, tewas akibat tembakan di kepalanya. "Luka tembak di kepala dan bersarang (pelurunya)," kata Edi saat dihubungi, Selasa, 10 Juli 2018.

Menurut Edi, jasad korban tewas telah dibawa ke RS Polri Kramatjati pada Selasa pagi untuk diautopsi. Namun Edi belum bisa memerinci hasil autopsi tersebut. "Saat ini masih proses autopsi," ujar Edi.

Marthen tertembak oleh orang tak dikenal di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas TB Simatupang, Jakarta Timur, Senin, 9 Juli 2018. "Sedang kami selidiki," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono.

Argo mengatakan peluru tersebut menembus bagian kepala sebelah kiri korban pada pukul 09.30, Senin. Sejauh ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Salah satunya rekan korban yang bersamanya di dalam truk Mitsubishi Puso B-9849-U.

Berdasarkan keterangan saksi, korban berangkat dari PT Yureka di Jalan Suci, Ciracas, Jakarta Timur, menggunakan truk Puso tersebut. Saat itu, korban membawa muatan bangku jok bioskop.

Advertising
Advertising

Sesampainya di Jalan Baru Kampung Rambutan, korban menjemput saksi untuk menemaninya. Saat sampai di lampu merah Pasar Rebo, korban meminta bertukar posisi untuk membawa truk tersebut. "Korban bertukar posisi karena ingin ngopi."

Saat kendaraan melintas di Jalan Tol JORR arah Pasar Rebo menuju ke Lebak Bulus, Jakarta Selatan, saksi mendengar suara letusan kecil menyerupai letusan korek gas.

"Tak lama kemudian saksi melihat korban terjatuh ke arah kanan, dan tidak lama kemudian saksi melihat pada bagian kepala sebelah kiri mengeluarkan darah," ujar Argo.

Saksi panik. Dia langsung membawa korban tewas ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. "Kami sedang selidiki jenis senjatanya," kata Argo.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

5 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya