10 Jasad Pelaku Penjambretan di RS Polri, Luka Tembak di Dada
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Untung Widyanto
Rabu, 18 Juli 2018 14:48 WIB
Baca juga: Pelaku Penjambretan Melawan, Kapolda Metro: Tembak di Tempat
"Semua yang diserahkan sudah dalam keadaan tewas saat sampai di RS Polri," kata Edi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu, 18 Juli 2018.
Edi mengatakan seluruh mayat para pelaku kejahatan tersebut mengalami luka tembak di bagian dada. Mayat pertama diserahkan atas nama Franky Simanjuntak pada 28 Juli lalu, oleh Kepolisian Resor Jakarta Barat.
Sedangkan, mayat kesepuluh yang diserahkan bernama Niko Arlando oleh Kepolisian Resor Metro Bekasi.
"Dari 10 mayat yang diserahkan ke kami, delapan di antaranya telah diambil keluarganya."
Polisi menahan 247 orang yang diduga terlibat dalam tindak kejahatan jalanan alias begal sepanjang pekan kedua operasi memburu begal dan jambret pada 6-12 Juli 2018.
Baca juga: Polri Berjanji Atasi Begal dan Penjambretan Seminggu Selesai
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan sebanyak 1.237 orang mendapat pembinaan dan 247 orang ditahan selama operasi jambret dan begal yang dimulai pada 3 Juli 2018.
Operasi tersebut digelar serentak semua kepolisian resor di wilayah Polda Metro menjelang perhelatan Asian Games 2018.
"Operasi itu khusus dilakukan untuk memburu pelaku tindak kejahatan jalanan, khususnya begal dan jambret."
Simak juga: Begini Pengakuan Pelaku Penjambretan Cempaka Putih ke Polisi
Sepanjang pekan kedua ini, polisi berhasil menjaring 532 kasus kejahatan jalanan. Kasus itu meliputi penjambretan, penganiayaan, pencurian kendaraan bermotor, dan pencurian rumah kosong.
Secara keseluruhan, selama dua pekan operasi berjalan, polisi telah menahan 320 orang. Dari jumlah itu, polisi terpaksa menembak 52 orang. Sebanyak 41 orang yang diduga melakukan penjambretan dan begal tertembak di bagian kaki dan 11 penembakan lainnya berujung fatal alias mematikan.