Jalan Tambang Tak Dibangun, Warga Bogor Geruduk Kantor Bupati

Rabu, 18 Juli 2018 16:04 WIB

Sekitar 100 warga tiga kecamatan di Kabupaten Bogor yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Jalur Tambang, menggeruduk kantor Pemerintah Kabupaten Bogor, Rabu 18 Juli 2018. Warga yang berasal dari Kecamatan Parungpanjang, Rumpin, dan Gunung Sindur, itu menuntut pemerintah segera membuat jalur khusus tambang di wilayah mereka. Foto/Ade Ridwan Ramdhan

TEMPO.CO, Bogor - Warga tiga kecamatan di Kabupaten Bogor yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Jalur Tambang, menggeruduk kantor Bupati Bogor Nurhayanti, Rabu 18 Juli 2018. Pendemo yang berjumlah sekitar 100 orang, itu berasal dari Kecamatan Parungpanjang, Rumpin, dan Gunung Sindur, itu menuntut pemerintah segera membuat jalur khusus tambang di wilayah mereka.

Alasannya, jalan utama yang mereka lalui selalu rusak, karena truk tambang bertonase besar kerap melintasi Jalan Raya Bunar – Parungpanjang. “Ini merupakan aksi yang kesekian kalinya, karena tidak pernah direspon oleh pemerintah,” kata koordinator aksi, Chandra Ocan, Rabu 18 Juli 2018.

Baca juga: Dugaan Pungli di Kelurahan, Anies Baswedan: Siap-siap Berhenti

Pemerintah Jawa Barat dan Kabupaten Boggor bersama para pengusaha pertambangan berencana membangun dua jalan khusus angkutan pertambangan yang akan dibangun di Kabupaten Bogor sepanjang 23 kilometer. Pertama dari Rumpin menuju Gunung Sindur sepanjang 12 kilometer dan jalan khusus kedua dari Gunung Heulang menuju Malangnengah sepanjang 11 kilometer. Namun, sampai saat ini belum terwujud.

Chandra mengatakan, setiap kali masyarakat melakukan aksi dan negosiasi dengan pemerintah, tidak pernah ada penyelesaian. Padahal pihaknya selalu memberikan opsi jika jalur tambang dirasa belum bisa dibuat.

Advertising
Advertising

“Jangka pendeknya kami meminta jam operasional, untuk truk tambang yakni dari pukul 20.00 hingga 04.00,” ucap Chandra.

Chandra mengatakan, jika jalur tambang tidak segera dibangun, masyarakat akan semakin tersiksa mengingat wilayah tersebut merupakan kawasan tambang dan setiap harinya selama 24 jam, ada 4000 unit truk yang melintas.

“Dampaknya, jadi banyak debu. Masyarakat pun khawatir dengan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), serta jalan rusak,” kata Chandra.

“Perbaikan jalan tiga tahun sekali, tapi karena tonase yang harusnya 8 ton malaj dilalui yang 45 ton. Makanya sering rusak,” ujar Chandra.

Jalur tambang sudah digaungkan oleh pemerintah sejak tahun 2004. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda jalur tersebut akan dibuat. Masyarakat sekitar pun telah melakukan banyak aksi mulai dari blokade jalan hingga mediasi dengan pihak kecamatan, namun belum menemui hasil.

“Kami akan bertahan hingga diterima oleh pihak Pemkab Bogor, dan ada kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat,” kata Chandra.

Berita terkait

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

23 jam lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

3 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

4 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

6 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya