TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengatakan perlu ada rekayasa lalu lintas di tol dalam kota Jakarta untuk mengantisipasi pengendara mobil yang pindah ke tol akibat sistem ganjil-genap. Jika tidak ada pengaturan, perjalanan atlet Asian Games 2018 dari Wisma Atlet Kemayoran ke lokasi pertandingan bakal terganggu.

Baca:
Rencana Penutupan Pintu Tol untuk Asian Games Masih Dibahas

“Jadi perlu kami atur,” tutur Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Kamis 19 Juli 2018.

Bambang menerangkan sebagian pintu tol akan ditutup permanen dengan jangka waktu tertentu. Sedangkan, gerbang tol lainnya, akan ditutup secara situasional atau menyesuaikan waktu perjalanan atlet dan diskresi polisi.

Kepala Badan Pengatur Jalan (BPJT) Tol Herry Trisaputra Zuna mendukung usul BPTJ demi menyukseskan Asian Games 2018. Apalagi volume kendaraan di tol dalam kota dinilainya sudah sangat padat. “Kalau tidak diatur (ada rekayasa lalu lintas), tidak bisa,” ujarnya.

Baca:
Proyek 6 Tol Jakarta, Anies: Tanya ke Pusat Kenapa Diambil Alih

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf menuturkan usul BPTJ sudah pernah dibahas dengan lembaganya. “Nanti dilaksanakan situasional,” katanya.

Berikut sebaran 40 pintu tol dalam kota Jakarta yang akan ditutup permanen dan berkala itu,

-Ditutup permanen Pukul 06.00-17.00:
Ancol Barat, Jembatan Tiga 1, Angke 2, Tanjung Duren, RS Harapan Kita, Slipi 2, Podomoro, Rawamangun, Pedati, Gedong Panjang 1, Jembatan Tiga 1, Kayu Besar 1, Rawa Buaya Selatan, Meruya Selatan, Joglo 1, Ciledug 3, Taman Mini

Baca juga:
Posko Sepi, LBH Jakarta Turun Investigasi Korban Polisi Berantas Begal

-Ditutup permanen Pukul 12.00-21.00:
Slipi 1, Jelambar 1, Angke 1, Jembatan Tiga 2, Gedong Panjang 2, Sunter, Kebon Nanas, Jatinegara, Ciledug 2, Joglo 4, Meruya Selatan 2, Kembangan Utara, Rawa Buaya Utara, Pluit 1, Taman Mini

-Ditutup berkala:
Gedong Panjang 1, Jelambar 2, Pejompongan, Tanjung Priok 1, Tanjung Priok 2, Cempaka Putih, UKI, Pulomas