Muhammad Tamran, warga Penjaringan yang memasang bendera negara Asian Games 2018 bertiang bambu, diberi jaket oleh Sandiaga Uno di Balai Kota, Kamis, 19 Juli 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Warga RT1 RW17 Kelurahan Penjaringan, M. Tamran Daeng Tahang, punya alasan mengapa dia menggunakan bambu untuk bendera Asian Games 2018. Tak cuma murah dan mudah diperoleh, bambu punya nilai historis baginya.
Tamran mengaku sebagai orang yang memasang 28 bendera negara peserta Asian Games di pagar pembatas Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, depan Mall Emporium Pluit.
Bendera negara peserta Asian Games bertiang bambu yang dipasang di kawasan Penjaringan ini sempat menuai cibiran sejumlah netizen dan viral di media sosial.
Menurut Tamran, bambu banyak sejarahnya. Jadi, tidak etis menghina pemasangan bendera dengan tiang bambu.
"Rumah saya di kampung pakai bambu. Nenek saya melawan penjajah pakai bambu runcing. Apa yang salah kalau pakai bambu," ucapnya, Kamis 19 Juli 2018.
Meski dihujani kritik, Tamran berencana memasang lebih banyak lagi bendera negara peserta Asian Games. Lokasinya tak hanya di lingkungannya, melainkan lebih luas lagi hingga ke Muara Baru dan Tanjung Priok. Tiang benderanya, tentu tetap menggunakan bilah bambu.
"Saya sudah siapkan lagi 70 bendera baru yang bakal dipasang, ditambah lima spanduk untuk menyambut Asian Games," kata Tamran.