Pembayaran Lahan di Bandara Soekarno - Hatta, AP II Siap Digugat

Rabu, 1 Agustus 2018 17:16 WIB

Pembayaran ganti rugi pembebasan lahan bandara untuk proyek Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta Diawasi Tim Saber Pungli Kajaksaan Tinggi Banten, Kamis, 1 Maret 2018 FOTO AYUCIPTA

TEMPO.CO,Tangerang - PT Angkasa Pura II mengaku siap menghadapi gugatan soal kisruh pembayaran dan pembebasan lahan untuk pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno - Hatta.

"Siap melayani gugatan ini konsekuensi kerja," ujar Wakil Ketua Pengadaan Lahan PT Angkasa Pura II Kelik Haripurwanto kepada Tempo, Rabu 1 Agustus 2018. Kelik mengatakan sebagai pengguna lahan dan juru bayar, AP II akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. "Kalau dilaporkannya proses kami akan ikuti."
Baca : AP II Digugat Karena Salah Bayar Pembebasan Lahan Rp 1 Miliar

Kelik mengakui sampai saat ini ada beberapa pemilik lahan yang mengajukan laporan terkait persoalan lahan sengketa yang akan dibebaskan. "Ada beberapa, tapi saling lapor antara pengklaim tanah saja," katanya.

Sudjoko Marjonani, salah satu pemilik bidang tanah yang akan dibebaskan untuk pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta mendesak agar Ombudsman Republik Indonesia turunan tangan dalam menyikapi maladministrasi pembayaran lahan.

"Terjadi banyak pelanggaran administrasi di proses verifikasi, validasi hingga pembayaran lahan Runway ini," ujar kuasa hukum Sudjoko, Arjuna Ginting, Selasa 31 Juli 2018.

Menurut Arjuna, pelanggaran terjadi sejak proses pemberkasan di kantor desa hingga Badan Pertanahan Nasional sebagai pihak yang melakukan verifikasi dan validasi berkas. "Karena banyak data yang tumpang tindih. Sehingga terjadi salah bayar lahan," katanya.

Arjuna menjelaskan salah bayar lahan terjadi pada lahan milik kliennya Sudjoko Marjonani. Sudjoko pemilik 4 bidang lahan di desa Rawa Rengas Kabupaten Tangerang yang terkena pembebasan lahan Runway ketiga Bandara Soekarno-Hatta. "Yang salah bayar adalah AJB nomor 819/kecamatan Teluk Naga/1992," kata Arjuna.
Simak pula :
Sandiaga Uno Melawat ke Moskow, Fraksi PDIP Sebut Jalan-jalan Refreshing

AJB tersebut, kata Arjuna dalam status diblokir di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tangerang dan masuk dalam daftar rekapan lahan bersengketa BPN. "Kenapa sudah diblokir dan masuk daftar sengketa kok dibayarkan?," dia mempertanyakan.

Apalagi, kata Arjuna, lahan milik kliennya itu dibayarkan oleh AP II kepada orang lain tanpa musyawarah terlebih dahulu atau konsinyasi ke Pengadilan. Belakangan diketahui penerima pembayaran itu adalah Sumarno.

Menurut Arjuna, penyelenggara pengadaan lahan Bandara Soekarno - Hatta itu, yakni BPN dan pembayar lahan PT Angkasa Pura II sudah melakukan pelanggaran administrasi yang bertentangan dengan Undang-undang nomor 25 tahun 2009. "Kami akan melakukan gugatan pidana dan perdata terkait masalah ini."

Berita terkait

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

15 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

16 hari lalu

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

16 hari lalu

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

16 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

Bandara Soekarno-Hatta naik peringkat dari posisi 43 menjadi 28 terbaik dunia 2024, tertinggi dalam sejarah

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

17 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

17 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

17 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

17 hari lalu

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

Padatnya penumpang selama periode angkutan Lebaran 2024 menjadikan Bandara Soekarno-Hatta tersibuk di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya