Sapi Wagyu yang dibanderol mulai dari harga Rp 150 sampai 250 juta yang berada di Mall Hewan Kurban Haji Doni, Cimanggis, Depok, Jumat, 1 September 2017. Tempo/Irsyan Hasyim
TEMPO.CO, Depok - Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kota Depok, Dede Zuraida menyampaikan Depok mengantisipasi banjir lapak penjualan hewan kurban.
“Apalagi di sekitar venue adalah free zone area,“ ujar Dede kepada Tempo Senin 6 Agustus 2018. Menurutnya, para pedagang hewan kurban kemungkinan bakal menyerbu Kota Depok.
Sehubungan dengan hal itu segera terbit surat edaran wali kota terkait dengan penertiban tempat berjualan atau lapak bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja.
Surat edaran kata Dede sudah di meja Wali Kota Depok Mohammad Idris. Tinggal ditandatangani saja. “Begitu diteken, hari itu juga sudah bisa diterbitkan,” ujar dia.
Dia belum bisa membeberkan rincian isi surat edaran. Nanti setelah terbit. “Pelarangan membuka lapak hewan kurban itu terutama di trotoar," kata Dede sedikit mengutip isi surat itu.
Sebelumnya Pemerintah DKI Jakarta mensosialisasikan perihal larangan menjual dan memotong hewan kurban terkait perhelatan Asian Games 2018. Larangan ditetapkan dalam radius satu kilometer dari arena pacuan kuda (equestrian) Pulomas, Jakarta Timur, demi melindungi kuda dari potensi penularan penyakit.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta masyarakat memahami adanya larangan menjual dan memotong hewan kurban di wilayah tertentu selama Asian Games 2018. Dia menunjuk kawasan sekitar arena pacuan kuda (equestrian) Pulomas, Jakarta Timur. Larangan diturunkan dari dua instruksi gubernur 2017 dan 2018.