Polisi Kenali Ciri-ciri Pelempar Bom Molotov Rumah Kapitra Ampera

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 8 Agustus 2018 17:35 WIB

Kapitra Ampera. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyatakan telah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku pelemparan dua bom molotov ke rumah Kapitra Ampera, yang menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Ciri-ciri sudah kami identifikasi. Ada satu motor yang melempar bom molotovnya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan, Rabu, 8 Agustus 2018, terkait dengan pelemparan dua bom molotov ke rumah Kapitra Ampera, yang salah satunya meledak.

Baca: Kasus Bom Molotov, Polisi: Rumah Kapitra Ampera Sudah Diintai

Pelemparan dua bom molotov di rumah Kapitra terjadi pada 6 Agustus lalu, sekitar pukul 19.07. Rumah Kapitra berada di Jalan Tebet Timur Dalam VIII Nomor 16 RT 02 RW 09, Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, Kapitra tidak berada di rumah karena sedang menunaikan salat berjemaah di masjid.

Stefanus mengatakan telah menggali keterangan tiga saksi, baik dari keluarga maupun warga yang tinggal di sekitar rumah Kapitra. Selain itu, polisi telah melihat rekaman kamera pengintai atau CCTV yang terpasang di rumah tersebut.

Dari rekaman CCTV, terlihat ada satu sepeda motor yang dinaiki dua orang melemparkan dua bom molotov.

"Selain dua orang, juga ada beberapa orang yang kami identifikasi ada di sana waktu kejadian. Tapi kami fokus untuk mengidentifikasi pelaku yang melemparnya dulu," ucap Stefanus.

Polisi telah membawa serpihan bom molotov untuk diuji di laboratorium forensik. Sebab, meski tidak menghasilkan daya ledak besar, bahan pembuat kedua bom molotov itu tetap harus diidentifikasi. "Kalau motif masih diselidiki," tutur Stefanus.

Kapitra menilai insiden itu adalah bentuk kekerasan yang dilakukan orang-orang berpikiran dangkal. Sebab, kata dia, orang cerdas tak akan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.

Simak juga: Koalisi Pejalan Kaki Mau Polisi - Dishub Gencarkan Tertib Trotoar Lagi

Dia mengatakan, semenjak namanya muncul sebagai caleg, pelbagai ancaman datang silih berganti. "Ini orang-orang yang mencintai saya tidak mau kehilangan saya. Saya kan masuk PDIP," katanya. "Jadi dia kirimlah bunga molotov ke tempat saya."

Menurut Kapitra Ampera, CCTV memperlihatkan lima orang berada di sekitar rumahnya sebelum pelemparan bom molotov. Dua di antaranya berperan sebagai eksekutor, 2 orang masing-masing membawa sepeda motor menunggu di seberang rumah Kapitra, dan satu lainnya menyisir jalan.

IMAM HAMDI | LANI DIANA WIJAYA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

6 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

13 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

14 jam lalu

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

Kuasa hukum mengaku mendapat informasi pencabutan itu dari kliennya saat sidang MK tengah berlangsung.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

1 hari lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

1 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 hari lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

1 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

2 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya