Datang Sebagai Kucing Bengal, Bayi Puma Ini Ditolak ke Indonesia

Selasa, 14 Agustus 2018 10:14 WIB

Seekor puma menikmati jus yang dibekukan di kebun binatang Vincennes, Paris, Prancis, Kamis, 2 Agustus 2018. AP

TEMPO.CO, Tangerang - Penyelundupan seekor bayi Puma berusia empat bulan melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta berhasil digagalkan. Dalam dokumen yang menyertainya, bayi Puma atau Cougar tersebut diberitahu sebagai Kucing Bengal.

Baca:
Tim Karantina Hewan Pantau 3 Penyakit Ini Pada Kuda Asian Games

Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarano-Hatta, Karsad, memuji kejelian dan ketelitian petugas karantina dan dokter hewan yang bertugas. Mereka disebutnya mendapati perbedaan antara ciri fisik hewan dengan yang dilampirkan dalam dokumen.

“Ternyata hewan itu adalah Puma yang dibawa penumpang dari Belarusia menggunakan pesawat Turkish Airlines pada Selasa, 7 Agustus 2018, lalu,” kata Karsad, Selasa 14 Agustus 2018.

Karsad menerangkan, secara prinsip, hewan yang dibawa dari Belarusia itu memenuhi persyaratan karena dilengkapi Sertifikat Kesehatan dan buku vaksin. Pengiriman juga melalui prosedur, yakni ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta dimasukkan ke Instalasi Karantina Hewan (IKH) untuk proses Karantina.

Baca:
Ada Larangan Potong Hewan Kurban Saat Asian Games, Kenapa?

Rasa curiga terbit setelah beberapa hari di dalam karantina. Petugas mendapati fisik bayi kucing itu tidak mirip dengan yang dilaporkan dalam dokumen atau sertifikat. “Karena tidak sesuai, kami memutuskan untuk mengembalikan hewan tersebut ke negara asalnya atau dilakukan re-ekspor,” kata Karsad.

Adapun penumpang yang membawa jenis binatang yang juga disebut Singa gunung ini, menurut Karsad, telah melanggar administratif yang bersifat tindak pidana ringan. “Namun tidak ditindak secara hukum, hanya seekor Puma tersebut harus dikembalikan ke negara asalnya.”

Baca juga:
Transjakarta Layani Wisata Atlet Asian Games, Ini Rutenya

Karsad mengatakan apa yang dijalankannya sesuai tugas pokok dan fungsi perkarantinaan untuk mencegah masuknya hama penyakit. "Puma ini bisa menjadi HPR (Hama Pembawa Rabies) maka kami antisipasi menjadi penularan setibanya di Indonesia apalagi kalau hewan ini lepas," tuturnya.


Berita terkait

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

1 hari lalu

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.

Baca Selengkapnya

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

1 hari lalu

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

1 hari lalu

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penyelundupan miras melalui Pelabuhan Tanjung Emas disamarkan sebagai pengiriman tekstil. Mendapat atensi dari Kantor Pusat Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

5 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

8 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

10 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

17 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

18 hari lalu

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

18 hari lalu

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

18 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

Bandara Soekarno-Hatta naik peringkat dari posisi 43 menjadi 28 terbaik dunia 2024, tertinggi dalam sejarah

Baca Selengkapnya