Kerajaan Ubur-ubur Diduga Aliran Sesat, Begini Ajarannya

Selasa, 14 Agustus 2018 16:27 WIB

Polres Serang bersama MUI dan warga mendatangi rumah yang dijadikan Kerajaan Ubur ubur di Serang, Banten, Senin, 13 Agustus 2018. Foto/Dok. Polres Kota Serang

TEMPO.CO, Tangerang - Polisi penyelidikan aktivitas kelompok warga yang diduga mengajarkan aliran sesat bernama Kerajaan Ubur-ubur di Kota Serang, Banten. Kelompok yang dirikan pasangan suami-istri Rudi-Aisyah dan dipimpin oleh Halim itu meresahkan warga.

Baca juga: Ahok Disebut-sebut Akan Kampanye Buat Jokowi, Ini Kata Stafnya

Kepala Polres Kota Serang Ajun Komisaris Besar Komarudin mengatakan, warga sekitar mengadu karena merasa terganggu dengan ritual yang dilakukan kelompok ini selama dua tahun terakhir ini.

"Ritual mereka dinilai aneh oleh warga. Dilakukan semalaman, mereka bilang zikir, tapi bacaannya bukan zikir," ujar Komarudin saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Agustus 2018.

Namun, dia belum mendapatkan alasan mengapa kelompok Aisyah itu diberu namanya Kerajaan Ubur-ubur. "Mereka asal pakai nama saja, supaya gampang diingat," ujar Komarudin.

Advertising
Advertising

Menurut Komarudin, dari dokumen yang disita dan pengakuan para saksi, Aisyah mengaku dirinya sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan, namum mengakui Al Quran dan Allah SWT.

Kelompok yang saat ini beranggotakan delapan orang dari Jawa Tengah ini mengaku beragama Islam, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim. Contohnya, mereka bilang Allah SWT memiliki makam (kuburan). "Ini jelas tidak masuk akal menurut ajaran Islam,” kata Komarudin.

Baca: MUI: Kerajaan Ubur Ubur Aliran Sesat, Ini 5 Penyimpangannya

Tidak itu saja, kata Komarudin, paham ini juga menyebarkan konten di sosial media YouTube dan Facebook yang berisikan ajaran bahwa Allah SWT memiliki makam menyerupai petilasan.

"Mereka menyebutkan Nabi Muhammad berjenis kelamin perempuan. Bahkan yang pergi haji mencium Hajar Aswad, karena dianggap kelamin perempuan. Kabah pun bukan lah kiblatnya umat Muslim, namun tempat pemujaan berhala. Ini kan benar benar aneh dan tidak masuk akal," kata Komarudin.

Atas dasar itu, ujar Komarudin, polisi bersama MUI Kota Serang, Ketua RW dan RT setempat, mendatangi rumah yang dijadikan pusat kegiatan Kerajaan Ubur ubur di Kampung Sayabulu, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten, pada Senin, 13 Agustus 2018.

"Kami mengamankan sejumlah dokumen yang terkait dengan aktifitas kelompok ini, juga orang yang mengaku sebagai pimpinan dari kerajaan Ubur Ubur ini," kata Komarudin.

Dokumen yang didapat polisi diantaranya struktur organisasi Kerajaan Ubur Ubur yang kerap di datangi oleh pengikutnya setiap Kamis malam atau malam Jumat setiap pekannya. Aktifitas mereka berlangsung sejak malam hingga pagi.

Pimpinan Kerajaan Ubur Ubur Nurhalim dan pendiri kerajaan pasangan suami istri Rudi dan Aisyah hingga saat ini masih dalam pemeriksaan intensif polisi. Polisi, kata Komarudin, sejauh ini baru melakukan pengamanan dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kami melakukan pencegahan agar masyarakat tidak melakukan hal hal yang tidak diinginkan, terkait dengan apakah ini aliran sesat atau apa, kami serahkan MUI selaku pihak yang berwenang," kata Komarudin.

Berita terkait

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

5 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

6 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya