Warga Bekasi Kecewa MUI Lamban Lansir Fatwa Vaksin MR, Ada Apa?

Kamis, 23 Agustus 2018 22:01 WIB

Seorang siswa mengintip diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adiwinata Solihin

TEMPO.CO, Bekasi - Banyak warga Kota Bekasi mulai pikir-pikir menggunakan vaksin Measles-Rubella (MR) atau dikenal vaksin MR untuk imunisasi anaknya.

Hal ini menyusul adanya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa vaksin MR yang didatangkan dari India tersebut mengandung babi dan organ manusia.

"MUI telat mengeluarkan fatwa ini. Sekarang vaksin itu sudah terlanjur masuk," kata seorang warga bernama Buana, 27 tahun kepada Tempo, Kamis, 23 Agustus 2018.
Baca : MUI Nyatakan Vaksin MR Haram, Begini Isi Lengkap Fatwa MUI

Buana menyesalkan lambannya MUI mengeluarkan fatwa perihal vaksin tersebut. Sebab, pemerintah sudah mengkampanyekan vaksin untuk mencegah penyakit campak-rubella sejak tahun lalu. "Sekarang kalau ada kampanye vaksin menunggu kejelasan status bahan bakunya lebih dulu," ujar dia.

Beda halnya dengan Atika Yulia, 24 tahun, ibu rumah tangga ini enggan memberikan vaksin MR, jika ada kampanye lagi. Hal ini menyusul adanya fatwa dari MUI pada awal pekan ini perihal kandungan vaksin MR. "Sudah jelas bahan bakunya haram, turunannya juga pasti haram," ujar ibu yang mempunyai anak tiga tahun ini.

Sejak awal, warga Rawalumbu ini sudah meragukan kandungan di dalam vaksin. Namun, karena dorongan sejumlah pihak, termasuk kampanye yang masih dari pemerintah akhirnya memberikan vaksin MR kepada anaknya enam bulan lalu. "Kalau ada imunisasi lagi MR, saya tidak mau," ujar Atika.

vaMenteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam saat menyampaikan kesepakatan mengenai vaksin MR di Kantor MUI, Jakarta, 3 Agustus 2018. TEMPO/Friski Riana

Lain lagi dengan Rina, warga Kranji, Bekasi Barat, ini enggan memberikan vaksin kepada anaknya karena pengalaman pertama. Menurut dia, anaknya yang berusia empat tahun mengalami sakit di bagian yang disuntik. "Sembuhnya lama, mendingan tidak usah vaksin," ujar dia.
Simak juga :
Ini Fakta Little Tokyo Blok M, Lokasi 4 Atlet Jepang Sewa PSK

Ia semakin tidak bersedia menyusul adanya fatwa dari MUI bahwa vaksin tersebut dinyatakan haram. Meskipun lembaga ini menyatakan bahwa vaksin boleh dipakai karena keterpaksaan lantaran belum ditemukan vaksin halal. "Saya belum bisa menerima vaksin itu," ujar Rina.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengatakan capaian vaksinasi MR kepada anak berusia 9 bulan sampai dengan 15 tahun mencapai 90 persen.

Jumlah anak yang dibeikan vaksin MR mencapai 658.563. "Vaksin MR di Kota Bekasi tahun 2017, tidak ada masalah," ujar Dezi.

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

5 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

5 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

11 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

18 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

19 hari lalu

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

20 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

20 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya