Jualan Pernik Pernik Asian Games di Senayan, WN Cina Ditangkap

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Suseno

Senin, 27 Agustus 2018 14:10 WIB

Warga negara China bernama Liu Jigao, 38 tahun, ditangkap Petugas Satuan Polisi Pamong Praja karena berjualan stiker dan bendera peserta Asian Games di trotoar Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Agustus 2018. Dok Satpol PP Kecamatan Setiabudi

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria berkewarganegaraan Cina kedapatan menjual pernak-pernik Asian Games di trotoar pintu satu Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Agustus 2018. Pria bernama Liu Jigao, 38 tahun, itu akhirnya dibawa oleh petugas Satpol PP dan diserahkan kepada kepolisian. "Masih ditindaklanjuti oleh Imigrasi. Sebab tugas kami hanya menertibkan yang berjualan di trotoar," kata anggota Satpol PP Kecamatan Setiabudi Irlangga, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca juga: Seribu Penari Sambut 16 Atlet Asian Games di Setu Babakan

Menurut Irlangga, pernak-pernik yang dijual Liu Jigao itu berupa stiker dan bendera Asian Games. Satpol PP menertibkan pedagang kaki lima yang berada di kawasan Senayan setelah mendapat pengaduan dari penyelenggara Asian Games. "Ada yang terlihat berjualan di dalam lokasi festival," kata Irlangga.

Irlangga mengatakan, saat menangkap Liu, petugas Satpol PP kesulitan untuk berkomunikasi. Sebab pria itu tidak bisa bahasa Indonesia maupun Inggris. Irlangga akhirnya menggunakan mesin penerjemah google translate. "Sebenarnya sudah kami usir beberapa kali. Tapi tidak pergi juga. Akhirnya kami tangkap," ujarnya.

Liu menjajakan stiker dan bendera seharga Rp 5-10 ribu. Karena tidak bisa berbahasa Indonesia, ia hanya menunjukan uang pecahan rupiah kepada pembeli untuk memberi tahu harga barang yang dijual. "Saat ditangkap dia cuma bilang minta maaf," ujar Irlangga.

Baca juga:
Kisah Relawan Asian Games di Tepian Kali Item: Bau Banget!

Saat diperiksa, Liu ternyata datang ke Jakarta jauh sebelum Asian Games digelar. "Dia sudah lebih dari setahun tinggal di kawasan Pedurenan (Jakarta Barat)," kata Irlangga. Liu menunjukan passport dan tiket pesawat dari Cina. Sementara izin tinggalnya sudah mati sejak setahun lalu. "Katanya datang ke Jakarta untuk kerja."

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

17 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya