Kasus Mafia Tanah Aset DKI Jakarta, Begini Pengakuan Tersangka

Editor

Ali Anwar

Kamis, 6 September 2018 07:46 WIB

Tanah Samsat Jakarta Timur Terancam Melayang

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum membongkar kasus mafia tanah yang berkaitan dengan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Polisi menangkap tersangka pemalsuan dokumen aset Pemprov DKI bernama Sudarto pada 28 Agustus 2018.

Baca: Polisi Tetapkan 8 Tersangka Mafia Tanah Aset DKI

Tersangka mafia tanah aset DKI Jakarta, Sudarto, mengatakan, kasus ini pernah ditulis Tempo. "Pernah ditulis Majalah Tempo," kata Sudarto di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 5 September 2018.

Sudarto tak mengomentari banyak ihwal kasus ini, karena polisi tak mengizinkan awak media berbincang lama dengannya.

Pemberitaan yang dimaksud Sudarto pernah dimuat Koran Tempo pada 2017. Tercantum bahwa sebidang tanah di Samsat Jakarta Timur telah menjadi objek sengketa sejak 2014. Tanah yang berbatasan dengan Kali Cipinang itu diklaim ahli waris Ukar bin Kardi sebagai milik ayahnya.

Pemprov DKI membeli tanah itu seharga Rp 3,7 miliar dari seorang pengusaha bernama Johnny Hary Soetantyo pada 1985. Barulah Gubernur Wiyogo Atmodarminto meresmikan pembangunan Samsat Jakarta Timur di lahan itu pada 1992. Saat itulah sertifikat hak milik atas nama Johnny berubah nama menjadi hak pakai atas nama pemerintah.

Baca: Tersangka Mafia Tanah Aset DKI, Uang Rp 340 Miliar di Depan Mata

Namun, Sudarto, yang waktu itu tertulis sebagai kuasa ahli waris Ukar, berkukuh Johnny hanya menjual tanahnya kepada Ukar pada 1997. Menurut dia, transaksi itu merupakan penyelesaian utang Johnny kepada Ukar yang pengusaha kulit. "Kami punya sertifikat aslinya. Coba tanya pemerintah, apakah punya?" ujar Sudarto.

Polisi merilis kasus mafia tanah oleh Sudarto dan tujuh tersangka lainnya pada Rabu, 5 September 2018. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menetapkan delapan orang tersangka memalsukan surat aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, para tersangka mengaku sebagai ahli waris atas tanah milik Ukar bin Kardi. Tanah yang dimaksud adalah lahan gedung Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Timur yang beralamat di Jalan D.I. Panjaitan, Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur.

Delapan tersangka tiba-tiba menggugat Pemprov DKI di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 2014. Mereka adalah S, M, DS, IR, YM, ID, INS, dan I. Mereka mengklaim sebagai ahli waris tanah dari seorang bernama Ukar bin Kardi.

Ade memaparkan, penggugat yang mengatasnamakan Dedi Suhendar dan kawan-kawannya ternyata menyerahkan barang bukti palsu. Kepada PN Jakarta Timur, tersangka membeberkan sertifikat hak milik serta akta jual beli ahli waris dengan pemilik lama yang diduga palsu. Namun, pengadilan justru memenangkan para tersangka.

Baca juga: Mafia Tanah Aset DKI, Daftar Lahan yang Hilang dan Terancam Lepas

"Dasar gugatan adalah sertifikat hak milik yang diduga palsu dan sudah dinyatakan palsu oleh Badan Pertanahan Nasional (BNP) Jakarta. Sertifikat ini tidak diterbitkan oleh kantor pertanahan," jelas Ade.

Karena itu, para tersangka mafia tanah aset DKI Jakarta itu dijerat Pasal 263, 264, dan 266 juncto Pasal 55 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Mereka terancam hukuman enam tahun penjara.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

16 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

1 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya