Pendapatan Baru 50 Persen, Defisit Terancam Nyata di Kota Bekasi

Kamis, 6 September 2018 13:10 WIB

Pusat Pemerintah Kota Bekasi dan Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, 2018. Tempo/Ali Anwar

TEMPO.CO, Bekasi - Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi baru merealisasikan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 50 persen dari target Rp 2,4 triliun pada 2018 ini. Target optimistis bisa dicapai sampai dengan akhir tahun, meskipun waktu tersisa hanya empat bulan lagi.

Baca berita sebelumnya:
APBD Kota Bekasi Disebut Defisit Hampir Rp 1 Triliun

Kepala Bapenda Kota Bekasi, Aan Suhanda, mengatakan, sampai dengan awal September pendapatan asli daerah telah tercapai Rp 1,235 triliun atau 50,81 persen. Sisa dari target Rp 2,286 triliun dikejar sampai dengan akhir Desember mendatang. “Kami akan memanfaatkan potensi yang ada,” kata Aan, Rabu 5 September 2018.

Aan menepis kekhawatiran gagalnya pencapaian pendapatan asli daerah. Sebab, dalam laporan tim anggaran pemerintah daerah yang diungkapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat disebutkan ada potensi pendapatan senilai Rp 400 miliar sulit dicapai.

Beratnya menggali potensi Rp 400 miliar ini menjadi penyumbang potensi defisit anggaran daerah senilai Rp 900 miliar. Bappeda lalu melakukan rasionalisasi anggaran untuk menekan beban anggaran dengan memangkas proyek tak prioritas di triwulan ke-4 senilai Rp 250 miliar.

Baca juga:
Penjabat Wali Kota Bekasi Dicopot, Ini Kata Gubernur Iriawan

“Ada upaya yang kami tekankan untuk memenuhi target pencapaian pendapatan,” ujar Aan.

Menurut Aan, satu upaya adalah verifikasi dan penagihan piutang pajak daerah. Instansinya menggandeng Inspektorat Kota Bekasi untuk menagih piutang dari Pajak Bumi dan Bangunan, pajak hotel, restoran, reklame, parkir, pajak air tanah, dan pajak hiburan.

Berdasarkan data dari Bappeda Kota Bekasi, nilai pendapatan sebesar Rp 2,431 triliun bersumber dari pajak daerah Rp 1,742 triliun, retribusi Rp 115 miliar, dan pendapatan lain yang sah sebesar Rp 554 miliar.

Sejumlah pajak daerah yang mempunyai potensi tinggi seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Rp 400 miliar sudah realisasi 53,66 persen, PBB Rp 340 miliar sudah realisasi 58 persen, restoran Rp 297 miliar dengan realisasi 60 persen, pajak penerangan jalan Rp 415 miliar baru realisasi 45 persen.

Baca juga:
Pencemaran di Kali Bekasi, Netizen Sebut Bekasi Negeri di Atas Awan

Selain dari pajak, pendapatan dari retribusi juga masih berjalan. Misalnya, retribusi dari perizinan ditargetkan Rp 57 miliar, namun baru terealisasi 41 persen. Sedangkan pendapatan dari lain-lain yang sah seperti bunga deposito Rp 88 miliar, baru terserap 7 persen. "Kalau bunga deposito, mengambilnya di akhir tahun," ujar Sekretaris Bapenda Kota Bekasi, Karya Sukmajaya.

Berita terkait

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

9 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

15 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

17 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

19 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

19 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

29 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

58 hari lalu

Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi peringatan Bank Dunia soal program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

27 Februari 2024

Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

Bank Dunia angkat bicara soal program makan siang gratis inisiasi calon presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

22 Februari 2024

BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

Khusus kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan IV 2023, tercatat surplus US$ 8,6 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.

Baca Selengkapnya