Terlibat Tawuran, 17 Siswa SMAN 32 Mundur dari Sekolah

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Jumat, 7 September 2018 13:39 WIB

AH, siswa SMA Muhammadiyah 15, menjadi korban di tawuran pada Sabtu, 1 September 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 17 siswa SMA Negeri 32 Jakarta, yang terlibat tawuran di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengundurkan diri dari sekolahnya. "Orang tua siswa langsung yang menyatakan anaknya mengundurkan diri (dari sekolah)," kata Wakil Kepala SMAN 32 Jakarta Sujoko, Jumat, 7 September 2018.

Baca juga: Rencana Ahok Nikahi Polwan, Ini Kata Fifi Letty

Menurut Sujoko, polisi telah memeriksa 26 siswa SMAN 32 karena diduga terlibat tawuran di Kebayoran Lama. Dari 26 siswa yang diperiksa, sebanyak 18 siswa telah dikembalikan kepada orang tuanya karena tidak terlibat secara langsung.

"Dari 18 siswa yang telah dikembalikan ke orang tua, 17 di antaranya menyatakan mengundurkan diri karena memahami tata tertib sekolah," ujar Sujoko.

Tawuran pelajar di kawasan Kebayoran Lama pada Sabtu dini hari, 1 Agustus 2018, melibatkan sejumlah sekolah, di antaranya SMA Negeri 32, yang menyebut diri sebagai kelompok Sparatiz, dengan SMA Muhammadiyah, yang menamakan diri Redlebbels.

Advertising
Advertising

Satu orang remaja berinisial, AH, 16 tahun, tewas dalam perkelahian tersebut. Tawuran antara dua sekolah tersebut diduga melibatkan sekolah lain, seperti Madrasah Annajah serta SMA Moh Husni Thamrin.

Siswa dari tiga sekolah, yang berasal dari SMAN 32, Madrasah Annajah, juga SMA Moh Husni Thamrin, itu menamakan diri sebagai Geng Gusuran Donat atau Gosdon.

Sujoko mengatakan pernyataan pengunduran diri siswa telah dibicarakan sejak Kamis, 6 Agustus 2018, dari orang tua siswa masing-masing. Mereka menerima konsekuensi tersebut karena memahami aturan yang berlaku di sekolah.

"Satu orang yang belum menyatakan mengundurkan diri, tapi sekarang siswanya tidak masuk," ucap Sujoko.

Dalam kasus ini, polisi awalnya menangkap 29 remaja yang diduga terlibat tawuran. Setelah diselidiki, polisi menetapkan 10 dari 29 siswa yang diperiksa menjadi tersangka tawuran sadistis, yang menyebabkan AH tewas dengan luka tusukan dan siraman air keras.

Mereka yang telah ditetapkan tersangka berinisial F, 19 tahun; RP (17), MR (16), SBR (16), ES (16), ASD (16), MFH (16), MR (17), DA (16), serta GM (16). "Yang ditetapkan tersangka mereka yang terlibat langsung penganiayaan terhadap korban hingga tewas," kata Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar .

Para pelaku dijerat Pasal 76C jo Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 338 KUHP jo Pasal 170 KUHP dengan ancaman selama-lamanya 5 tahun penjara.

Sedangkan pelaku tawuran dewasa dikenakan ancaman hukuman selama-lamanya 15 tahun penjara. "Dari 10 pelaku, hanya satu yang usianya sudah dewasa."

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya