Alasan DPRD DKI Setuju Naikkan Dana RT, RW, LMK dan Dewan Kota

Reporter

Zara Amelia

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 7 September 2018 23:43 WIB

(ki-ka) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik, calon wakil presiden Sandiaga Uno, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Lulung AL, dan Mayjen TNI (Purn) Ferrial Sofyan saling bergandengan tangan setelah rapat paripurna DPRD DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD DKI Jakarta menyetujui kenaikan dana untuk RT, RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan, dan Dewan Kota/Kabupaten se-Jakarta.

Keputusan itu disepakati dalam Rapat Banggar pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018 di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Jumat, 7 September 2018.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengetok palu sebagai persetujuan kenaikan dana tersebut dengan syarat Biro Tata Pemerintahan DKI telah menerima besaran kenaikan sesuai rekomendasi Komisi A.
Baca : Ditolak DPRD Lagi, Ini Alasan Anies Usul Anggaran Pendamping RW

"Rekomendasi Komisi A apakah bisa diterima dengan angka segini?" tanya Prasetio kepada Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari dalam rapat itu.

"Siap, bisa, pak," kata Premi menjawab.

"Oke, selesai," ucap Prasetio sambil mengetok palu.

Total penambahan anggaran untuk kegiatan uang penyelenggaraan tugas RT dan RW per bulannya mencapai Rp 16.574.000.000. Sedangkan, penambahan anggaran untuk LMK per bulannya sebesar Rp 1.889.000.000 dan anggaran Dewan Kota sebesar Rp 83.600.000 per bulan.

Premi merincikan kenaikan dana untuk RT, RW, LMK, dan Dewan Kota. Uang operasional RT naik dari sebelumnya Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta. Sementara, uang operasional RW yang sebelumnya Rp 2 juta naik menjadi Rp 2,5 juta.

Premi mengatakan, uang penyelenggaraan tugas kegiatan itu bukan untuk uang pribadi ketua RT maupun RW. Uang tersebut, kata Premi, digunakan untuk menyelenggarakan tugas yang bersifat kolektif pengurus RT dan RW sesuai fungsinya.

Kemudian, uang kehormatan yang digelontorkan untuk anggota LMK sebesar Rp 1,5 juta per anggota setiap bulannya dihapus. Dana tersebut diganti dengan uang operasional Rp 1 juta per anggota per bulan di wilayah kota dan Rp 1,5 juta per anggota yang berlokasi di Kepulauan Seribu.

Sedangkan, uang operasional yang sebelumnya sebesar Rp 1 juta per kelurahan per bulan naik menjadi Rp 3 juta per kelurahan per bulan. Nama anggaran itu juga berubah menjadi biaya kesekretariatan.
Simak pula :
Anggaran Sosialisasi Pilpres untuk 16 Ribu Warga DKI Rp 11 Miliar


Kemudian, pembiayaan setiap anggota Dewan Kota juga naik menjadi Rp 5 juta per bulan dari sebelumnya Rp 3,1 per bulan. Sementara, biaya transportasi yang awalnya Rp 1,75 juta per anggota per bulan dan Rp 2 juta di Kepulauan Seribu, dihapus.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan kenaikan dana itu guna memenuhi unsur keadilan. "Ini telaahnya sudah ada, ini bisa dieksekusi karena sudah memuat unsur keadilan, yang kemarin angkanya," kata Saefullah.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

6 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

11 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

18 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

28 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

39 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

45 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

47 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

50 hari lalu

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

DPRD DKI Jakarta mengusulkan kebutuhan pembentukan DPRD tingkat II dalam RUU DKJ setelah Jakarta tak lagi Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

51 hari lalu

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan Pj Heru Budi terkait pemangkasan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

51 hari lalu

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

DPRD DKI Jakarta menyebut adanya penurunan anggaran KJMU hingga Rp 180 miliar tahun ini. Imbasnya pemerintah menghapus 12 ribu penerima manfaat KJMU.

Baca Selengkapnya