TKA Cina Proyek Kereta Cepat Ulang Heboh Dua Tahun Lalu

Reporter

Tempo.co

Kamis, 20 September 2018 03:07 WIB

Pekerja menyelesaikan konstruksi terowongan Walini proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 21 Maret 2018. Plt Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwi Windarto mengatakan saat ini pekerjaan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung sudah dimulai di beberapa lokasi, dan pembangunannya sudah mencapai 5 persen dari target penyelesaian proyek tahun 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Video viral tenaga kerja asing atau TKA asal Cina yang ditemukan sedang mengukur tanah di Jatimulya, Bekasi, mengingatkan kasus penangkapan pada April 2016. Saat itu sebanyak lima TKA Cina didapati patroli TNI Angkatan Udara di wilayah Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sedang mengebor tanah.

Baca:
Menteri Hanif Soal TKA Cina Viral: Mereka Tenaga Profesional
Pengakuan Pembuat Video Viral TKA Cina yang Ukur Tanah Proyek LRT

TKA Cina dalam kedua kasus sama bekerja untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Bedanya, dalam kasus yang terbaru ada enam orang yang belakangan diketahui bekerja untuk PT Sinohydro disebut benar profesional dan memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap.

Sedang penangkapan April 2016 berbuntut panjang karena didapati adanya pelanggaran Izin Menggunakan Tenaga Asing (IMTA) antara PT Geo Central Mining dan Teka Mining. Saat itu, seperti dikutip dari Koran Tempo edisi 4 Mei 2016, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin, mengatakan akan memeriksa dokumen kerja sama antara PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) dan subkontraktor proyek yang memakai tenaga asing.

Ridwan pun menyesalkan pemakaian pekerja asal Cina untuk jenis pekerjaan sederhana. "Seharusnya pekerjaan itu (pengeboran lahan) bisa dilakukan tenaga lokal," ujar dia pada waktu itu.

Baca juga:
Viral Paket Disangka Narkoba Asal Cina, Polisi Akan Kirim Balik

Menurut Ridwan, porsi antara pekerja lokal dan pekerja asing dalam satu proyek sudah diatur, dengan proporsi tenaga lokal lebih besar. Namun teknis pelaksanaannya bergantung pada pemegang proyek. Karena itu, Kementerian Koordinator Kemaritiman akan menelisik skema kerja sama antara KCIC dan subkontraktornya.

Saat itu pula Pelaksana tugas Direktur Jenderal Bina Pengawasan Ketenagakerjaan, Maruli Hasoloan, mengatakan pengawasan terhadap perekrutan tenaga kerja asing akan diperketat. "Tidak hanya di proyek kereta cepat, tapi juga perusahaan lain," katanya.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

9 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

13 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

13 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya