Spanduk Tolak Wagub DKI Jakarta dari PKS Terpasang di Kebon Sirih

Jumat, 21 September 2018 09:14 WIB

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (tengah), bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno (kanan), dan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) berbincang sebelum memberikan keterangan pers tentang pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Perebutan posisi Wagub DKI Jakarta, yang ditinggalkan Sandiaga Uno, antara PKS dan Gerindra semakin memanas. Kemarin terpasang selembar spanduk berisi penolakan terhadap Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Spanduk berwarna merah putih itu terpasang di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Baca:
Spanduk Tolak Wagub DKI Jakarta dari PKS, Anies Baswedan: Boleh Saja

"Tolak Calon Wakil Gubernur dari PKS!!!'. Begitu kalimat yang dituliskan di spanduk. Pada bagian bawah terdapat tulisan 'Komite Aksi Mahasiswa dan Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas isi spanduk.

Foto spanduk tersebut langsung viral di berbagai media sosial. Meski tertulis Kamerad,belum diketahui siapa yang memasang spanduk tersebut hingga saat ini.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menilai spanduk tersebut tidak mendidik dan menyesatkan.

Baca: Soal Kursi Wagub DKI Jakarta, Muhammad Taufik Minta PKS Jangan Takut

"Saya enggak tahu juga siapa itu yang masang spanduk, pastinya itu spanduk yang tidak mendidik. Kami minta Satpol PP atau aparat untuk mencopot," ujarnya di Gedung DPRD DKI, Kamis 20 September 2018.

Anggota Komisi B DPRD DKI tersebut meminta spanduk penolakan Wagub DKI Jakarta dari PKS tersebut tak membuat gaduh masyarakat.

Menurutnya, pemilihan calon untuk mengisi jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta tak melibatkan masyarakat layaknya Pilkada tahun lalu. "Masyarakat membutuhkan orang-orang yang bersama dengan Pak Gubernur, kemudian memenuhi visi-misinya Pak Gubernur," ucapnya.

Hingga saat ini PKS dan Partai Gerindra belum mencapai kata sepakat terkait kandidat pengganti Sandiaga Uno. PKS bahkan masih melobi Gerindra agar memberikan kursi Wagub kepada kader PKS.

Baca: Tolak Taufik Gerindra Sebagai Cawagub? Ini Jawab Anies Baswedan

Advertising
Advertising

Alasannya posisi Capres/Cawapres sudah diisi oleh orang Gerindra, yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Rencananya, PKS akan menawarkan dua nama calon Wagub DKI Jakarta, yaitu mantan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik mengklaim sudah diberi mandat untuk maju sebagai kandidat calon Wagub DKI Jakarta.

Berita terkait

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

5 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

7 jam lalu

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

Nama Mohammad Idris sedang dibahas di DPW PKS Jawa Barat untuk diajukan ke DPP PKS.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

8 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

8 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

9 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

10 jam lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

11 jam lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

12 jam lalu

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

Partai Gelora menolak PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut alasan dan profil partai yang didirikan oleh eks petinggi PKS itu.

Baca Selengkapnya