Berebut Kursi Bekas Sandiaga Uno, PKS Ungkit Lagi Janji Prabowo

Jumat, 21 September 2018 12:45 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri setelah melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Pertemuan tersebut untuk membahas hasil dari penyampaian Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang menunjuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan ustad Abdul Somad sebagai cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Perjanjian antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman terkait jatah kursi Sandiaga Uno di DKI kembali diungkit.

Baca: Spanduk Tolak Wagub DKI Jakarta dari PKS Terpasang di Kebon Sirih

Anggota Majelis Syura DPP PKS Triwisaksana mengungkap perjanjian soal kursi Wagub DKI yang dibuat menjelang pendaftaran capres dan cawapres

"Kesepakatan pilpres katanya sudah ada. Termasuk soal wagub DKI. Jadi itu 1 paket, PKS dukung Pak Sandi maju cawapres dan Gerindra dukung kader PKS jadi pengganti Sandiaga di DKI," katanya di Gedung DPRD DKI, Kamis, 20 September 2018.

Dia menuturkan kesepakatan tersebut dilakukan secara verbal oleh dua pimpinan partai. Menurutnya, PKS memang berhak atas jatah Wagub DKI karena representasi Gerindra dua-duanya maju Pilpres 2019.

Dia menganggap wajar jika Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik mengklaim dirinya bakal diusung partai untuk menggantikan Sandiaga Uno.

Taufik, lanjutnya, juga berusaha keras untuk meyakinkan jika dia menang tidak akan ada pergesekan antara Gerindra dan PKS dalam koalisi. Meski demikian, dia mengatakan semua hal harus didiskusikan dan tak bisa diambil keputusan sepihak.

Advertising
Advertising

"Yang paling penting dihindari voting (di DPRD DKI) supaya tidak ada yang terluka saat pilpres. Saya yakin enggak akan deadlock. Pas pilpres juga nggak ada deadlock. Alot saja," jelas Wakil Ketua DPRD DKI tersebut.

Triwisaksana yakin bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bakal memberikan pengertian kepada semua kadernya, baik yang aktif di DPP maupun DPD soal keputusan kandidat Wagub DKI.

Hal itu sangat penting untuk memastikan nasib koalisi untuk mendukung Prabowo-Sandiaga melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres tahun depan.

"Paling pokok memperjuangkan kemenangan pilpres. Rasanya sih ada jalannya, cuma gak bisa sekali putaran," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menyebut PKS hanya mengajukan dua nama calon Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno

Keduanya ialah Ahmad Syaikhu, mantan Wakil Wali Kota Bekasi yang juga calon Wagub Jawa Barat, dan Agung Yulianto, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta. Sohibul mengatakan, kedua nama itu tinggal menunggu persetujuan Partai Gerindra.

Baca: Ini Harapan Anies Baswedan untuk Wakil Gubernur Pengganti Sandiaga Uno

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI M. Taufik sangat percaya diri bahwa dia bakal dicalonkan Gerindra sebagai Wagub DKI.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

1 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

5 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

5 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

6 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

9 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

10 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

13 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya