Aksi Vandalisme, PT MRT Akan Lipatgandakan Personel Keamanan
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 23 September 2018 10:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Operasional PT Mass Rapid Transit (MRT) Silvia Halim mengatakan penyusupan pelaku aksi vandalisme ke Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjadi pelajaran untuk meningkatkan keamanan kawasan.
"Bahkan, masalah ini juga pelajaran kami untuk lebih memahami identifikasi area (depo MRT)," kata Silvia, Ahad, 23 September 2018 terkait aksi vandalisme itu.
Baca : Ini Ancaman Polisi Terhadap Pelaku Aksi Vandalisme di Kereta MRT
Silvia mengatakan bakal menambah jumlah personel keamanan dua kali lipat setelah kejadian ini. Saat ini pihaknya sedang menginventarisasi jumlah personel keamanan area gedung, depo sampai yang patroli keliling kawasan.
Selain itu, PT MRT juga sedang berfokus untuk membantu polisi agar cepat mengungkap kasus vandalisme di kereta MRT. "Kami berharap pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman yang sesuai," ujarnya.
Menurut seorang petugas keamanan yang tidak mau namanya disebut, pengawasan area luar Depo Lebak Bulus belum maksimal. Sebab, hanya dijaga satu orang secara bergantian.
"Yang jaga cuma satu per shift-nya 12 jam," kata security itu saat ditemui di sekitar Depo Lebak Bulus, Sabtu, 22 September 2018.
Simak juga :
Jobfair UI, Anies Baswedan Ingin Lulusan Terbaik Daftar CPNS DKI
Pengawasan, kata dia, semakin berkurang sejak dua pekan lalu karena PT Tokyo Wika Join Operation mengurangi lima orang personel keamanan. Kelima security yang dikeluarkan itu terdiri dari dua yang berjaga di dalam depo, satu di Aspol MRT dan dua di stasiun Fatmawati. "Mereka kena pengurangan," ujarnya.
Kontraktor pengadaan rangkaian kereta MRT Jakarta telah mengadukan perihal aksi vandalisme tersebut ke pihak kepolisian. Aksi vandalisme tersebut ditemukan di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Jumat pagi, 21 September 2018.