Perdagangan Anak Kedok Terapis Pijat, Polisi Buru Pemalsu Dokumen

Minggu, 23 September 2018 12:54 WIB

Sejumlah anak melihat Petugas Satpol PP menggelar razia panti pijat di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia yang melibatkan Sudin Pariwisata, Puskesmas, BPOM, Satpol PP, TNI dan Polisi tersebut, juga untuk mendata sejumlah panti pijat yang ada. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Tangerang - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang hingga kini masih memburu TD, tersangka lain dalam kasus perdagangan anak dan orang berkedok terapis pijat.

"TD ini berperan memalsukan data berupa surat keterangan e-KTP, setelah sebelumnya data dikirim oleh IR (tersangka)," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bandara Soekarno - Hatta Komisaris James Hutajulu, Ahad 23 September 2018.
Baca : Perdagangan Anak Berkedok Terapis Pijat, Begini Pelaku Merekrut Korban

Menurut James, TD selama ini membantu IR dalam eksploitasi seksual dan perdagangan orang dan anak dengan korban tiga masih dibawa umur AF (17 tahun), AL (16 tahun) SM (16 tahun) dan SN yang berusia 21 tahun. Korban berasal dari beberapa wilayah di Jawa Barat hanya lulusan pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Caranya, IR mengirimkan data para korban agar TD membuat dokumen palsu berupa surat bukti perekaman KTP elektronik dengan memalsukan data domisili serta memalsukan data usia para korban.

Selanjutnya para korban ditawarkan ke pelanggan untuk dieksploitasi secara seksual. IR menawarkan para korban kepelanggannya melalui akun media sosial antara lain: Bee Talk, Wechat, Michat, Twitter dan Whatsapp. Praktik prostitusi dilakukan di Apartemen Gateway di Pasteur, Bandung.

Rencananya empat korban itu akan dipekerjakan sebagai terapis plus plus di spa dan panti pijat milik IPB di Denpasar Bali.Upaya ini digagalkan karena polisi menghadang keberangkatan empat korban bersama IR di Bandara Soekarno-Hatta pada 12 September lalu.

Sejauh ini, kata James, penyidik baru menetapkan tiga tersangka yaitu IR, IPB dan TD dalam dugaan eksploitasi dan perdagangan anak ini.
Simak juga :
Dua Kereta Jadi Korban Aksi Vandalisme, Ada Kesamaan Pelaku?

Menurut keterangan IPB, kata James, praktek ini dimulai sejak awal tahun. " Namun untuk perekrutan calon pekerja anak baru kali ini," katanya.

Polisi masih mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus perdagangan anak ini. Terkait apakah kelompok ini masuk dalam sindikat perdagangan orang dan anak, James mengatakan, polisi masih mendalami. "Kemungkinan kemungkinan itu tetap ada."




Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

9 hari lalu

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

9 hari lalu

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

9 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

Bandara Soekarno-Hatta naik peringkat dari posisi 43 menjadi 28 terbaik dunia 2024, tertinggi dalam sejarah

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

10 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

10 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

10 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

10 hari lalu

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

Padatnya penumpang selama periode angkutan Lebaran 2024 menjadikan Bandara Soekarno-Hatta tersibuk di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

10 hari lalu

Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Lebaran, Jumlah Penumpang di 20 Bandara AP II Tembus 309.477 Orang

12 hari lalu

Puncak Arus Balik Lebaran, Jumlah Penumpang di 20 Bandara AP II Tembus 309.477 Orang

PT Angkasa Pura II mencatat pergerakan penumpang di puncak arus balik Lebaran meningkat 24 persen.

Baca Selengkapnya