Vandalisme Kereta MRT, Polisi Selidiki Grafiti dan Motif Gambar
Reporter
Adam Prireza
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 26 September 2018 15:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mendalami motif grafiti dalam kasus vandalisme kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang terjadi pekan lalu.
Baca: Aksi Vandalisme MRT, 30 Personel Polisi Gabungan Buru Pelaku
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Steven mengatakan pihaknya masih fokus pada olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi.
“Kami fokus Olah TKP dan memeriksa saksi-saksi untuk mencari tahu motif gambarnya,” kata Steven lewat pesan pendek pada Rabu, 26 September 2018.
Hingga saat ini, lanjut dia, polisi belum damat menyimpulkan ciri-ciri pelaku. Steven juga mengatakan bedum data memperkirakan jumlah orang yang melakukan aksi vandalisme tersebut. “Tidak ada yang melihat jadi belum bisa diperkirakan,” tutur dia.
Aksi vandalisme terhadap kereta MRT ditemukan oleh petugas pengamanan di Depo Lebak Bulus pada Jumat pekan lalu. Kereta yang belum dioperasikan itu dicorat-coret dan diwarnai di satu sisinya dengan tulisan dan warna dominan ungu, merah muda, dan hijau.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra jafar kumarin mengatkaan polisi telah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku aksi vandalisme. Tim berisi 30 personel itu merupakan gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Cilandak.
Sekretaris PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah saat dihubungi mengatakan pihaknya berencana menambah jumlah personel pengamanan serta kamera pengintai atau CCTV pasca aksi vandalisme tersebut.
Ia mengatakan penambahan security dan CCTV telah ditempatkan di titik yang dianggap membutuhkan. Namun, Hikmatullah tidak bisa merinci jumlah penambahan security dan CCTV di sekitar gedung dan Depo MRT Lebak Bulus.
Baca: Tangkal Vandalisme, MRT Jakarta Bikin Benteng Plus Pasang CCTV
MRT Jakarta juga menambah tinggi tembok depo hingga 70 sentimeter secara bertahap. Bagian atas tembok juga bakal diberi kawat berduri. "Sudah ditambah, tapi tidak bisa sebutkan jumlahnya. Sebab, itu bagian dari sistem pengamanan kami," ujarnya menanggapi soal aksi vandalisme di kereta MRT.