TEMPO.CO, Jakarta - Polisi membentuk tim gabungan untuk memburu pelaku aksi vandalisme kereta Mass Rapid Transit (MRT) yang terparkir di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan jumlah personel gabungan yang disiapkan mencapai 30 orang.
Bbaca juga: Aksi Vandalisme Pernah Timpa KRL, KCI: Korbankan Ribuan Penumpang
Tim gabungan tersebur, kata Indra, terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Cilandak. "Tim gabungan yang menyelidiki, kami sudah profiling orang yang diduga pelakunya," ujar Indra saat dihubungi, Selasa, 25 September 2018.
Aksi vandalisme terhadap kereta MRT ditemukan oleh petugas pengamanan di Depo Lebak Bulus pada Jumat pekan lalu. Kereta yang belum dioperasikan itu dicorat-coret dan diwarnai di satu sisinya dengan tulisan dan warna dominan ungu, merah muda, dan hijau.
Baca juga: Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya
Pihaknya, kata Indra, telah menggali keterangan sejumlah saksi dari pihak MRT dan warga di sekitar. Menurut Indra, pelaku adalah orang yang telah mempunyai keahlian untuk membuat grafiti. "Kami sudah tahu gambaran mereka," ujar Indra.
Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Prayitno mengatakan saat penyelidikan awal kasus aksi vandalisme ini, polisi menemukan kotak botol minum yang diduga digunakan untuk menaiki tembok di Depo Lebak Bulus. "Krat botol kami temukan di titik yang duduga tempat pelaku naik untuk masuk ke dalam depo," ujar Prayitno.