TEMPO Interaktif, Bekasi:Pemerintah Kota Bekasi mulai membangun lubang biopori untuk resapan air hujan guna mengantisipasi banjir. Biopori dengan cara megebor tanah sedalam satu meter dilaksanakan di lingkungan sekolah, perkantoran, dan rumah warga.Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Dudy Setiabudhi mengatakan setiap kawasan dibuat 20-30 lobang sumur biopori. Jarak antar lubang biopori 1-2 meter, dengan diameter lobang sekitar 10 sentimeter. “Supaya air hujan langsung menyerap ke dalam tanah,” kata dia kepada Tempo Minggu (9/12).Kawasan yang telah dibor antara lain, di 20 sekolah mulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA), dan pondok pesantren, halaman kantor pemerintah Kota Bekasi di Achmad Yani, dan rumah-rumah warga di perumahan Nasional I, Kota Bekasi.Adapun alat bor biopori yang telah disebar Pemerintah Kota Bekasi berjumlah 20 buah, dengan kapasitas bor sedalam satu meter. Alat bor itu dipinjamkan kepada warga untuk digunakan secara bergiliran mengebor halaman rumah masing-masing. “Minimal satu rumah itu membuat 20 lubang biopori,” katanya.Hamluddin
Pemerintah Kota Bekasi hanya mampu membangun 300 sumur resapan dari total kebutuhan 24.489 unit sumur resapan. Alasannya, dana terbatas hanya Rp 750 juta.