Gerindra Bantah Prabowo Setuju 2 Kader PKS Jadi Calon Wagub DKI

Rabu, 3 Oktober 2018 12:41 WIB

Pasangan calon Gubernur dan Wagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saling berpelukan usai memberikan keterangan pers menanggapi hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, 19 April 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - DPP Gerindra bantah telah sepakat dengan DPP PKS untuk mengusulkan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai calon Wagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan belum ada keputusan soal itu dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Baca: Bursa Pengganti Sandiaga, Jejak Alotnya Calon Wagub DKI Jakarta

"Belum ada keputusan dari DPP Gerindra untuk menyetujui nama cawagub DKI," kata Andre saat dihubungi, Rabu, 3 Oktober 2018.

Kemarin, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengklaim kedua partai sepakat mengusulkan dua nama bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno di DKI. Posisi Wakil gubernur DKI Jakarta itu dilepas Sandiaga Uno yang maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Suhaimi mengatakan, Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah berkomunikasi dan sepakat dengan dua nama kandidat dari PKS tersebut sejak beberapa hari lalu.

"Ya seperti di media dikatakan oleh pak Presiden Partai. Di media kita juga sudah dengar beliau sudah komunikasi dengan Pak Prabowo dan beliau menyatakan itu, jadi sudah clear, udah sepakat," kata Suhaimi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.

Menurut Andre, Gerindra belum memutuskan untuk memilih cawagub DKI yang bakal menggantikan Sandiaga baik dari PKS maupun partainya. Ia mengatakan DPP PKS memang telah menyodorkan dua nama tersebut untuk menggantikan Sandiaga.

"DPP Gerindra pun menampung dua nama yang diajukan PKS. Tapi belum diputuskan."

Selain PKS, DPD Gerindra DKI Jakarta dan sayap partai Gerindra juga mengusulkan nama untuk cawagub. Dari DPD Gerindra DKI, kata dia, mengusulkan Muhammad Taufik. Sedangkan, sayap partai mengusulkan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara Djojohadikusumo, keponakan Prabowo, sebagai pengganti Sandiaga.

"Namun dua nama dari DPD dan sayap Gerindra juga masih ditampung DPP (Gerindra,)" ujarnya.

Menurut dia, keputusan nama cawagub DKI yang bakal menggantikan Sandiaga ada di Ketua Gerindra Prabowo Subianto. "Kuncinya ada di Pak Prabowo. Tunggu saja. Nama yang sudah diajukan masih ditampung," ucapnya.

PKS mengklaim kedua nama yang disodorkannya telah diterima Gerindra. Menurut Suhaimi, saat ini hanya tinggal menunggu proses administrasi surat-menyurat untuk pengusulan dua nama tersebut.

Baca: Persaingan Cawagub DKI, PKS Tolak Lobi Taufik Gerindra

Suhaimi menegaskan, sampai saat ini tak ada kendala terkait rencana pengusulan dua nama kandidat Wagub DKI dari PKS. "Komunikasi politiknya ditingkat DPP, kalau administrasinya di tingkat DPW. Enggak ada kendala Insya Allah. Semuanya berjalan lancar, tinggal nunggu waktunya," ujarnya.

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

57 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

2 jam lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

11 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

15 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

15 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

17 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya