Pengacara Sebut Ratna Sarumpaet Tidak Bahagia Tapi Sehat

Minggu, 7 Oktober 2018 09:31 WIB

Lembaga Pemilih Indonesia memberi gelar "Ibu Hoax Indonesia" kepada tersangka kasus penyebaran hoax atau berita bohong, Ratna Sarumpaet dan memberikan piala "HOAX" sebagai simbolik kepada perempuan bertopeng wajah Ratna Sarumpaet di Gado-gado Boplo, Jakarta pada Sabtu, 6 Oktober 2018. Dewi Nurita/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara memastikan kondisi kesehatan Ratna Sarumpaet baik meski secara kejiwaan terguncang sejak menjalani penahanan, Jumat 5 Oktober 2018. “Kondisi fisik normal, sehat,” kata Insank Nasrudin, si pengacara.

Baca:
Jadi Tahanan, Pengacara: Ratna Sarumpaet Down

Insank menuturkan kondisi Ratna Sarumpaet, kliennya, usai mendampingi dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Sabtu malam 6 Oktober 2018. Saat itu dia menyebut kliennya itu ‘tidak merasa bahagia’.

Namun dia menambahkan pula bahwa seniman yang kini lebih aktif di dunia politik itu siap menghadapi penahanan tersebut. Kesiapan diawali dengan pengakuan atas perbuatannya pada Rabu lalu atau sehari sebelum ditangkap.

Baca:
Diminta Kembalikan Dana DKI, Pengacara Ratna Sarumpaet Bilang Begini

Saat itu Ratna Sarumpaet mengaku telah menciptakan hoax terkait kabar penganiayaan dirinya di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018. Kabar bohong dibuatnya untuk menutupi operasi plastik penyedotan lemak yang dijalaninya di sebuah rumah sakit khusus bedah plastik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Sehari setelah pengakuannya itu Ratna Sarumpaet ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis malam 4 Oktober 2018. Ratna dicegah bertolak ke Cile, Amerika Selatan, memenuhi undangan konferensi perempuan penulis naskah drama internasional.

Baca:
Ratna Sarumpaet Ajukan Permohonan Jadi Tahanan Kota

Sehari sesudahnya Polda Metro Jaya menyatakan resmi menahan Ratna Sarumpaet. Langkah itu berlawanan dengan pernyataan sebelumnya yang tidak akan menetapkan tersangka karena Ratna Sarumpaet dianggap bukan yang menyebar berita bohong atau hoax di media sosial.


Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya