Satu Tahun Anies Baswedan, Apa Kabar 5 Program Unggulan

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 9 Oktober 2018 08:29 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ganti nama OK OTrip dengan Jak Lingko di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 8 Oktober 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta -Anies Baswedan bakal genap setahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober mendatang.

Pada masa kampanye Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menawarkan sejumlah program unggulan dan janji seperti OK-Otrip, OK-OCE, Rumah DP 0 dan Taman Maju Bersama.
Baca : 4 Keputusan Anies Baswedan yang Mengubah Kebijakan Ahok

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai program dan janji Anies tidak berhasil diwujudkan dalam setahun ini. Menurut dia, ada kemiripan masalah dari program-program tersebut sehingga tidak bisa diwujudkan.

"Karena ketika program ditawarkan, tidak didukung oleh konsep yang matang, hanya menjadi sekedar janji kampanye," kata Joga kepada Tempo, Senin, 8 Oktober 2018.

1. Rumah DP 0 Rupiah

Joga menilai tidak ada kemajuan signifikan dari program yang diperuntukkan bagi warga dengan penghasilan di bawah Rp 7 juta itu. Disamping belum terealisasi, dia menganggap pembebasan uang muka bagi warga belum jelas.
<!--more-->

"Kalau tidak ada uang muka, lantas dibayar oleh siapa? Talangannya bagaimana? Ini belum jelas" ucap Joga.

Pemerintah DKI mengggarkan Rp 800,6 miliar pada APBD 2018 untuk program itu. Groundbreaking di Klapa Vilage, Jakarta Timur telah dilakukan Anies pada Januari 2018. Namun, proses jual beli belum terlaksana lantaran sejumlah Peraturan Gubernur seperti tentang skema pembiayaan belum rampung.

Pemerintah DKI kembali minta dana Rp 717 miliar pada APBD-P 2018 dengan nomenklatur pinjaman daerah. Dana itu akan digunakan untuk pembiayaan fasilitas tunjangan uang muka anggaran dan fasilitas likuiditas pembayaran rumah DP 0 rupiah.

2. OK-Otrip (One Karcis One Trip)

Sejak awal digagas, Joga mengatakan program OK-Otrip menuai banyak kendala seperti minimnya peminat dari koperasi angkutan umum, alotnya penentuan tarif, serta penentuan rute. "Integrasinya juga masih jauh dari harapan," katanya.
Baca juga : Satu Tahun Anies Baswedan, Tukang Becak Punya Shelter

Uji coba OK-OTrip telah berjalan empat kali sejak 15 Januari hingga 30 September 2018. Hingga Juli lalu, hanya dua koperasi yang bergabung dalam program dari target 11 koperasi. Di periode yang sama, angkutan yang bergabung hanya 114 unit dari 2.000 unit yang ditargetkan tahun 2018.
<!--more-->

Anies baru saja mengganti nama Ok Otrip dengan Jak Lingko sebagai rebranding program besutan eks Wagub DKI Sandiaga Uno. Menurut Anies, nama baru itu merepresentasikan sistem transportasi massal yang terintegrasi.

3. OK-OCE (One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship)

Untuk program yang satu ini, Joga justru pesimis akan berlangsung, khususnya sepeninggal Sandiaga Uno yang mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden. Kekhawatiran itu, ujar Joga, melihat sejumlah OK-OCE Mart yang berhenti beroperasi.

Selain itu, Joga berujar, pemerintah DKI juga tidak bisa menjelaskan jumlah wirausaha yang berhasil dicetak tahun ini. Informasi yang disampaikan ke publik hanya sebatas jumlah peminat. Tidak adanya informasi tersebut membuat keberhasilan program OK-OCE tidak bisa diukur. "Itu kan indikator," katanya.

Berdasarkan website resmi OK-OCE, hingga September lalu, program itu diminati oleh sekitar 51.300 orang. Sekitar 27 ribu di antaranya mendaftar bidang kuliner ke Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan.
<!--more-->

Target program ekonomi berbasis sharing economy itu adalah menciptakan 200 ribu wirausaha dalam lima tahun. Artinya, menciptakan 40 ribu wirausaha per tahun.

4. Taman Maju Bersama

Joga mengatakan, prospek pembangunan Taman Maju Bersama yang digagas menggantikan konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) era Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga tidak jelas hingga hari ini. Dalam beberapa kesempatan diundang oleh SKPD dan TGUPP, Joga justru mengaku ditanya bagaimana pembuatan konsep Taman Maju Bersama.

"Yang lucu lagi, sepuluh taman kota yang dibangun oleh Dinas Kehutanan itu sebenarnya bukan konsep Taman Maju Bersama, tapi mau diklaim menjadi Taman Maju bersama," katanya.

5. Naturalisasi Sungai

Sama seperti Taman Maju Bersama, Joga menilai program naturalisasi sungai Anies untuk menggantikan konsep normalisasi era Ahok juga tidak jelas.

Karena keinginan naturalisasi itu, Joga berujar Pemerintah Pusat akhirnya membatalkan anggraran bantuan normalisasi. Akibatnya, penanganan banjir Jakarta tertunda. "Tetapi sekali lagi, TGUPP-nya malah nanya saya juga," kata Joga.

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

7 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

9 jam lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

17 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

19 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

20 jam lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

1 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya