Setahun Jadi DKI 1, Anies Baswedan Sebut Tantangan Terbesarnya
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 16 Oktober 2018 14:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, alokasi anggaran untuk janji kampanye menjadi tantangan terbesar di tahun pertama pemerintahannya. Untuk merealisasikan janjinya, Anies harus memasukkan programnya ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terlebih dulu.
Baca: Setahun Anies Baswedan, Warga Jakarta di 91 Lokasi Digusur
"Kalau tidak masuk RPJMD kita tidak bisa mengalokasikan dan itu adalah tantangan terbesar di tahun pertama," kata Anies di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018.
Anies mengklaim, target tahun ini memasukkan janji kampanyenya ke dalam RPJMD 2017-2022. Menurut dia, dana program dalam RPJMD itu kemudian masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-P) 2018 dan Rancangan APBD 2019.
Satu contohnya, yakni anggaran rumah dengan uang muka alias down payment atau DP nol rupiah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengesahkan biaya program DP nol rupiah sebesar Rp 717 miliar dalam APBD-P 2018. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan pinjaman daerah tersebut untuk menalang DP rumah.
Anies telah meluncurkan program rumah DP nol rupiah yang dibangun di Klapa Village, Jakarta Timur pada Jumat, 12 Oktober 2018. Program itu diberi nama SAMAWA, singkatan dari Solusi Rumah Warga.
"Jadi itu tahap demi tahap yang kita lakukan dan alhamdulillah kita bersyukur atas perjalanan setahun ini," ujar Anies. "Insya Allah fondasi-fondasinya sudah siap tinggal meneruskan tahun kedua, ketiga, dan keempat," lanjut dia.
Hari ini genap setahun Anies Baswedan memimpin Jakarta. Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno ini dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017. Sandiaga hanya menemani Anies selama 10 bulan.
Baca: Satu Tahun Kepemimpinan tanpa Wagub, Anies Baswedan: Bagus Buat Pantun
Eks wakil gubernur DKI Jakarta itu memutuskan mundur untuk maju dalam pemilihan calon presiden-wakil presiden 2019-2023. Sandiaga Uno bakal mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
