Pembangunan Iradiator Gamma di Puspitek Serpong, Banten, diresmikan oleh Menristekdikti, Muhammad Nasir. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Rencana pembangunan jalan Provinsi Banten, Muncul - Gunung Sindur, menuai protes dari warga di dalam perumahan Puspiptek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Sebanyak 50 rumah di kompleks kawasan riset yang ada di Serpong, Tangerang Selatan, itu memang terdampak pembangunan jalan tersebut.
Warga Puspiptek protes karena merasa dikorbankan oleh maksud tersembunyi pembangunan jalan itu yang dituding ingin menyediakan akses khusus bagi pengembang perumahan swasta di belakang kompleks Puspiptek. Sejumlah indikasi lalu dibeberkan.
Di antaranya adalah ketiadaan papan petunjuk proyek. Juga reklame yang tidak mencantumkan logo pemerintah provinsi. Kecurigaan lain adalah rencana jalan berkelok yang akan dibangun yang disebut lebih pas untuk jalan lingkungan ketimbang jalan provinsi.
“Kemudian jalan ini kan menghubungkan Banten dengan Provinsi Jawa Barat, tetapi kami sudah bersurat ke Provinsi Jawa Barat dan mereka bilang tidak ada proyek 2017-2018 di jalan ini,” kata warga yang juga Ketua Persatuan Pioner Penghuni Rumah Negara Puspiptek (P3RNP) Perdamean Sebayang, Rabu 17 Oktober 2018.
Perdamean menyebut pembangunan jalan akan mengusur 50 rumah negara di Kompleks Puspiptek. Padahal, pria yang masih aktif bekerja untuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tersebut menambahkan, jalan Serpong - Gunung Sindur eksisting telah dibangun menggunakan beton dan telah mengalami pelebaran agar tidak ada pemindahan jalan.
<!--more-->
Kepala Bidang Sarana Kawasan Puspiptek Dwi Wiratno tahu adanya protes dari sebagian warga kompleks tersebut. Menurutnya, pembangunan jalan baru membutuhkan lahan 11 hektare. Tujuannya, melindungi aset negara.
Dia membantah kepentingan pengembang perumahan swasta. “Karena di dalam Puspiptek banyak laboratorium dan reaktor nuklir," ujarnya.
Dwi mengatakan, jalan yang akan di bangun dari arah Gunung Sindur sebelum gapura Kota Tangerang Selatan ada di sisi kanan tembus ke depan kampus Institut Teknologi Indonesia. “Nantinya jalan yang sudah ada saat ini, yakni jalan raya Puspiptek akan ditutup,” katanya lagi.
Saat ini pembangunan jalan masih dalam tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED). Sedang untuk warganya yang terdampak, lanjut Dwi, akan dipindahkan ke rumah lain yang ada di dalam lokasi kompleks Puspiptek.
"Rumah pengganti dikawasan yang sama dan dari 50 rumah, 16 diantaranya sudah pindah,” katanya, “Ada juga mess yang terkena gusur yang menghuni bujangan nanti dipindahkan ke rusun yang akan kami buat.”
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
5 hari lalu
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.