Pemeriksaan Tambahan, Polisi Gali Operasi Plastik Ratna Sarumpaet
Reporter
Adam Prireza
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 22 Oktober 2018 13:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, dalam pemeriksaan tambahan terhadap Ratna Sarumpaet, pihaknya berencana menggali soal operasi plastik.
Keterangan itu ihwal operasi plastik yang Ratna Sarumpaet jalani di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Pemeriksaan tambahan Ratna dijadwalkan mulai pukul 13.00 hari ini.
Baca: Retakan Tanah 20 Meter Muncul di Cimanggis Depok, Tanah Bergerak?
Argo menuturkan pemeriksaan tambahan diperlukan lantaran masih ada ketidaksesuaian antara keterangan Ratna dan beberapa saksi yang sebelumnya telah diperiksa.
“Misalnya berkaitan dengan operasi pertama, kedua, dan pembiayaan dari mana itu masih perlu tambahan pemeriksaan,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin, 22 Oktober 2018.
Meski begitu, Argo menyebut pemeriksaan nanti belum menanyakan asal-usul biaya operasi plastik Ratna. Menurut dia, polisi akan menanyai soal tentang biaya operasi secara umum. “Kalau untuk rekening yang beredar berkaitan dengan Danau Toba dengan yang digunakan operasi sedang kami selidiki,” tuturnya.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet mengaku dipukuli dan dianiaya saat berada di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September lalu. Belakangan, polisi mengungkap dia tak dipukuli, melainkan menjalani operasi plastik di sebuah rumah sakit di Menteng, Jakarta Pusat.
Simak juga: Alasan DKI Jakarta Stop Dana Hibah Kemitraan dengan Bekasi
Polisi kemudian menahan Ratna di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya setelah menangkapnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sesaat sebelum terbang ke Santiago, Cile.
Adapun polisi sebelumnya telah memeriksa pihak Rumah Sakit Khusus Bina Estetika tempat Ratna Sarumpaet menjalani operasi plastik; Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal; Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais; Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nanik S. Deyang; serta juru bicara Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.