HMI Batal Demonstrasi di Kantor GP Ansor Soal Pembakaran Bendera

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 26 Oktober 2018 09:21 WIB

Massa Front Pembela Islam alias FPI membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid saat berunjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, terkait insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Banser Nahdlatul Ulama di Garut, Selasa, 23 Oktober 2018. Polda Jawa Barat telah menahan sejumlah tersangka serta terus melakukan pendalaman untuk meredam dampak dari insiden yang berpotensi meluas tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Demonstrasi soal pembakaran bendera di Garut yang sedianya oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang se-Jakarta di kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan GP Ansor siang ini batal dilaksanakan.

Aksi massa itu dilakukan sebagai respon pembakaran bendera berkalimat tauhid di Alun-alun Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat oleh anggota Banser NU pada Ahad lalu, 21 Oktober 2018.
Baca : Polda Susun Skema Pengamanan Unjuk Rasa Pembakaran Bendera Besok

"Tidak jadi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 26 Oktober 2018.

Dalam poster seruan aksi yang beredar, 200 kader HMI Jakarta rencananya akan mendatangi kantor pusat PBNU dan GP Ansor. Namun, narahubung yang tercantum dalam poster itu, menuliskan nama Kepala Bidang PTKP HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara Imran Katmas, belum merespons telpon Tempo hingga pagi ini.

Menangapi aksi itu, GP Ansor sendiri bakal mengerahkan 2 ribu personel untuk mengamankan. Pengerahan personel itu tercantum dalam surat pemberitahuan GP Ansor DKI Jakarta kepada Direktorat Intelkam Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Surat itu diterima Tempo dari Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor Rifqi Al-mubaroq. Surat bertanggal 25 Oktober 2018 tersebut ditandatangani oleh Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis.

"Dengan ini kami memberitahukan akan menyiagakan dan memonitoring sebanyak 2.000 anggota Ansor-Banser di sekitar Gedung PBNU dan kantor PP GP Ansor," kata Abdil Azis dalam surat tersebut, 25 Oktober 2018.
Simak juga :
Polisi Tangkap 4 Begal Pengeroyok Tentara di Bekasi, Sisanya...

Ketua Bidang Kajian Strategis dan Komandan Densus 99 GP Ansor Nuruzzaman mengatakan yang seharusnya dibahas adalah pengibar bendera atau pembawa bendera yang disengaja memprovokasi, bukan pembakaran bendera oleh Banser NU. "Di 10 titik kegiatan Hari Santri Nasional, ada upaya provokasi sistematis dan tersetruktur. Harusnya ini yang dicari," kata Nuruzzaman saat dihubungi, Kamis, 25 Oktober 2018.

M YUSUF MANURUNG | MUHAMMAD HENDARTYO

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

14 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya